Menkonomian RI: Pendaftaran Gelombang 1 Kartu Prakerja Dibuka Hingga 16 April

Sabtu, 11 April 2020

BUALBUAL.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa pendaftaran program kartu prakerja sudah resmi dibuka untuk gelombang pertama sebanyak 164 ribu peserta.

"Pendaftaran dibuka per minggu dan gelombang pertama ini akan direkrut 164 ribu peserta," ujar Airlangga dalam konferensi pers pada Sabtu (11/4).

Airlangga kemudian menerangkan bahwa pendaftaran akan dibuka hingga Kamis (16/4) mendatang pukul 16.00 WIB. Setelah itu, akan masuk ke gelombang selanjutnya.

Hasil pendaftaran gelombang pertama akan diumumkan sehari setelah tenggat waktu, yaitu Jumat (17/4).

"Apabila pendaftaran diterima, kami akan meng-kroscek datanya dengan data di tempat kami. Peserta bisa langsung memilih pelatihan yang diinginkan di berbagai toko, seperti Tokopedia, Ruang Guru, mau belajar apa, dan platform lainnya," ucap Airlangga.

Airlangga lantas menjelaskan bahwa pembayaran nantinya akan melalui fasilitas kartu prakerja dengan kode unik 16 angka.

"Jadi kartu prakerja ini bentuknya bukan fisik, tapi kartu yang bisa diakses melalui online," tutur Airlangga.

Jika belum diterima kali pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang kedua dan tidak perlu mengulang proses dari awal.

"Nanti akan ada petunjuk di webnya. Bagi yang kesulitan mendaftar, manajemen menyediakan call center di nomor 021-25541246. Setiap Senin sampai Jumat dari jam 8 pagi sampai 7 malam, dan juga dapat diakses melalui email di [email protected]," kata Airlangga.

Secara keseluruhan, pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat pandemi virus corona.

Selama wabah Covid-19, pemerintah mengerek jumlah insentif bagi penerima kartu prakerja menjadi Rp1 juta per bulan dari sebelumnya yang hanya Rp650 ribu per bulan.

Namun, setelah pandemi ini reda, pemerintah akan mengembalikan skema program kartu prakerja seperti semula. Artinya, penerima program itu hanya akan mendapatkan honor insentif sebesar Rp650 ribu per bulan dan biaya pelatihan Rp5 juta.