Mensos Kucurkan Dana Bantuan Wamena Rp 3,4 Miliar

Jumat, 04 Oktober 2019

BUALBUAL.com - Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial telah mengucurkan dana bantuan sebesar 3,4 miliar rupiah untuk para korban yang terkena dampak dari kerusuhan di Wamena, Papua, akhir September 2019 lalu. "Bantuan Dinas Sosial yang sudah dikirim sekarang ini sudah sebesar nilai Rp3,4 miliar," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (4/10). Agus menyebutkan jumlah dana tersebut muncul berdasarkan laporan kebutuhan dari Dinas Sosial Provinsi Papua terkait perhitungan total berbagai jenis bantuan yang telah diberikan kepada para warga terkena dampak kerusuhan. Dana dari Dinas Sosial untuk bantuan yang bersifat umum dan mendasar seperti makanan, pakaian, serta tempat tidur, dapur umum. Selain itu, ada dana santunan keluarga yang menjadi korban kerusuhan, serta bantuan kepada toko-toko, dan warung yang rusak atau mengalami kerugian saat kerusuhan dengan program Usaha Ekonomi Produktif (UEP). "Program UEP Usaha Ekonomi Produktif untuk membantu warung-warung dan toko yang terdampak dari kerusuhan, sebagai dana stimulan agar warung yang terdampak itu bisa segera pulih supaya kegiatan ekonomi disana sesegera mungkin dapat berjalan normal," imbuhnya. Sebelumnya, kerusuhan di Wamena memang memberikan dampak negatif kepada beberapa pedagang di wilayah tersebut. Mayoritas toko, dan kios penyedia bahan pokok di pusat kota Jayawijaya pernah ditutup tiga hari berturut-turut karena para pemilik takut terkena dampak dari kerusuhan. Harga bensin eceran di pusat Kota Wamena bahkan sempat naik menjadi Rp80 ribu per liter dari sebelumnya Rp20 ribu per liter karena persediaan terbatas. Hal itu terjadi karen sebagian besar lapak penjual bensin eceran di wilayah itu ditutup. Mengenai kondisi Wamena, Agus mengaku mendapatkan laporan bahwa kondisi terkini di wilayah tersebut makin kondusif, walaupun masih ada beberapa warga yang ketakutan. Beberapa waktu belakangan, banyak warga Wamena yang memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Hal tersebut diduga karena warga takut dan trauma atas peristiwa kerusuhan yang sempat terjadi di wilayah Papua. Menanggapi hal itu, Agus mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah secara permanen, karena Papua masih memerlukan Sumber daya Manusia untuk melanjutkan kegiatan ekonomi di daerah tersebut. "Saya mengimbau bahwa sebenarnya sudah tidak perlu (eksodus), karena keamanan sudah semakin baik, semakin kondusif. Walaupun rasa takut itu manusiawi, kita tidak perlu meninggalkan tanah papua karena tanah papua membutuhkan SDM dan kegiatan ekonomi yang pada ujungnya akan memberikan kesejahteraan warga papua," katanya. Untuk itu, Agus berkomitmen akan memperkuat layanan dukungan sosial kepada korban yang terdampak kerusuhan, serta menjamin keamanan dari para warga di Papua. "Ini perintah khusus, langsung dari presiden, untuk berikan perhatian pada warga papua, khususnya daerah yang terdampak dari kerusuhan," ujarnya.     Sumber: cnnindonesia.com