Merasa Dianaktirikan Pemprov Riau, Warga Rohul Tanam Pohon Pisang dan Sawit di Jalan Berlumpur

Kamis, 25 Juni 2020

BUALBUAL.com - Foto di atas bukan petani yang sedang menanam kelapa sawit di lahan mereka. Tapi adalah warga Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu yang menanam pohon pisang dan sawit di jalanan berlumpur karena kecewa berat atas perhatian pemerintah.

Aksi ini digelar warga setempat Rabu (24/6/2020) di badan Jalan Lintas Provinsi Riau Desa Sontang- Kasang Padang yang rusak parah sepanjang 1 km namun tak kunjung diperbaiki.

Aksi penanaman pohon di badan jalan ini merupakan puncak kekesalan warga kepada Pemprov Riau yang tak kunjung memperbaiki jalan lintas provinsi yang menghubungkan Dusun I Desa Sontang ke Dusun III Kasang Padang Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul.

"Bila tidak segera direalisasikan perbaikan jalan yang rusak kami akan blokir jalan sehingga tidak ada lagi aktifitas kendaraan yang melintas. Kami minta kepastian bapak Gubernur Riau karena kami merasa dianaktirikan," cakap salah seorang warga Sontang Ibnu Nazib, diikuti teriakan belasan warga lain yang ikut aksi tanam pohon pisang dan kelapa sawit.

Aksi tersebut, kata Ibnu Nazib, sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terimbas jalan rusak parah. Selain banyak kendaraan yang terjebak di jalan rusak, jalan kondisinya bagaikan "bubur". Bahkan mobil pribadi maupun sepeda motor warga tak lagi bisa melintasi jalan tersebut.

"Kita menuntut tanggungjawab Provinsi Riau, termasuk pak Gubenur Riau sesuai janjinya saat kampanye dulu akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Tapi mana buktinya, dengan jalan rusak sudah 7 bulan pasca banjir hingga kini belum ada disentuh perbaikan baik itu dari Dinas PUPR Riau," tegas Ibnu Nazib lagi.

Di ujung jalan rusak, puluhan warga yang akan bepergian ke Duri maupun Desa Kasang Padang juga Bonai, kini terpaksa harus menggunakan jasa angkutan pompong (perahu kayu) dan harus merogoh kocek antara Rp30 ribu sampai Rp100 ribu sekali seberang, dengan jarak 1 km. Bahkan sekitar 20 pompong yang ada 24 jam, satu satunya solusi gunakan jasa penyeberangan pompong bagi pengendara sepeda motor agar bisa melintasi jalan rusak.

"Terpaksa kita pakai jasa pompong, bila ingin ke Desa Kasang Padang, Bonai Kecamatan Bonai Darussalam termasuk ke Duri Kabupaten Bengkalis," kata Rika warga Kasang Padang yang akan ke Sontang gunakan jasa pompong.

Sementara itu Kepala Desa Sontang Zulfahriyanto SE mengatakan, pemerintah desa tidak bisa mencegah aksi protes masyarakat yang merasa kesal atas kerusakan jalan namun tidak juga dilakukan perbaikan.

Kata Zulfahriyanto lagi, warga sebelumnya sudah menyampaikan ke dirinya berkali kali terkait permintaan perbaikan jalan. Malahan dirinya sudah merespon dan sudah melayangkan surat permohonan perbaikan jalan rusak ke Gubernur Riau. Bahkan diakuinya, surat sudah tiga kali disampaikan namun tidak juga direspon untuk diperbaiki.

"Ini puncak kekesalan masyarakat, dan kita tidak bisa melarang melakukan aksi tanam pohon di badan jalan yang rusak bahkan kini kondisinya rusak parah. Apalagi jalan lintas provinsi Riau yang benar benar hanya 1 km saja mengapa provinsi tak mampu memperbaikinya," tegas Zulfahriyanto,

selama ini lanjut Anto Sontang, jalan rusak diperbaiki secara swadaya Pemerintah Desa Sontang bersama Plt Camat Bonai Darussalam Setyono, termasuk partisipasi dari perusahaan PT Graha Permata Hijau, PT.RAS juga Andhika dan PT.SJI.Coy. Termasuk sejak jalan rusak tiga unit alat berat ekskavator, geleder dan bomax milik PT Graha Permata Hijau disiagakan 24 jam guna membantu bila ada kendaraan terjebak.

"Bisa saja blokir jalan seperti ancaman masyarakat itu terjadi bila tidak juga ada perbaikan dari pihak Provinsi Riau. Akses jalan tersebut bukan hanya akses jalan masyarakat saja, namun juga akses kendaraan mengangkut CPO, kelapa sawit, BBM menuju ke Pelabuhan Dumai. Kita tidak bisa melarang masyarakat bila nantinya melakukan aksi blokir jalan. Kita juga bertanya, kita ini masyarakat Riau atau Sumatera Utara," ucap Kades Sontang.