Mirisnya Pendidikan Indonesia, Siswa Layangkan Pukulan "BEDETUM" Tewas Guru Sekolah

Sabtu, 03 Februari 2018

Bualbual.com, Kisah tragis dunia pendidikan datang dari Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Betapa tidak, Ahmad Budi cahyono, guru honorer SMA Negeri 1 Torjun, Desa Jrengik tewas usai dihujani bogem mentah anak didiknya sendiri. HL, siswa kelas IX pelaku penganiyaan tersebut. Ia kesal, ia marah, ia tidak terima ketika pipinya dicoret oleh korban dengan menggunakan cat lukis. Padahal, saat itu HL sendiri tengah bersenda gurau dengan siswa lainnya dengan cara yang sama. Karena membuat keributan, praktis HL langsung ditegur korban. "Korban memberikan tindakan, mencoret pipi HL dengan cat lukis. Tapi, HL tidak terima, kemudian memukul korban," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Jumat (2/2). Aksi pemukulan itu dilerai oleh siswa lainnya yang ada di dalam kelas. Di sisi lain, siswa juga ada yang melaporkan guru. Akhirnya, korban dan HL dibawa ke ruang guru lalu menjelaskan duduk perkaranya kepada Kepala Sekolah. Mediasi pun dilakukan. Ketika itu, kepala sekolah mengaku tidak melihat luka di tubuh dan wajah korban. Nahas, dendam sudah menjalar dalam diri HL. Upaya mediasi itu tidak menghilangkan kekesalannya terhadap korban. Langsung saja, saat jam pulang sekolah, HL mengadang korban. Di situlah HL memukuli korban hingga menyebabkan pembuluh darahnya pecah. Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Sayangnya, nyawa sang guru tidak terselamatkan. "Dari keterangan dokter yang menangani, korban di diagnosa korban mengalami MBA atau mati batang otak dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi," ujar Barung. Tidak berselang peristiwa tersebut, HL pun dibekuk, Kamis (1/2) tengah malam. "Penangkapan dilakukan di rumahnya di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Sampang, sekitar pukul 24.00 WIB," ujar Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto, Jumat (2/2) pagi. Teman-teman sekelas HI menyayangkan tindakan yang dilakukan bersangkutan terhadap guru Budi tersebut. Mereka menilai tindakan guru tersebut wajar dilakukan. Hal senada dikatakan Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Ia menyayangkan tragedi yang menimpa dunia pendidikan di SMA Negeri I Torjun hingga menyebabkan seorang guru di lembaga pendidikan itu meninggal dunia. "Sangat disayangkan dan tidak seharusnya hal itu terjadi di dunia pendidikan kita," ujar Fadhilah di Sampang. Bupati meminta agar aparat kepolisian segara bertindak cepat mengatasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Menurut Fadhilah, kasus pemukulan yang telah menodai citra pendidikan itu, harus ditangani secara profesional, termasuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pasca terjadinya kasus tersebut. "Saya juga telah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Sampang, agar memperhatikan kasus ini," tandasnya. (mdk/rhm)