Mulyadi Said Sebut: SK Personalia kepengurusan baru DPC Partai Gerindra Inhil Belum Final

Jumat, 20 Oktober 2017

bualbual.com, Belum final, SK Personalia kepengurusan baru DPC Partai Gerindra Inhil diprediksi bisa dirubah jika ada kesalahan. Sementara dalam susunan kepengurusan Personalia dipimpin oleh Asmadi. Mantan Ketua OKK DPC Partai Gerindra Inhil, Mulyadi Said mengatakan, menempati jabatan sebagai pimpinan di Gerindra, bukan sebuah kebanggaan. "Tetapi lebih kepada pemenuhan tanggungjawab untuk mebesarkan partai dan mengantar Prabowo Subianto sebagai Presiden RI," kata Mulyadi, Selasa (17/10/2017). Menurut Mulyadi yang kini menduduki jabatan sebagai Anggota Dewan Penasehat DPC Gerindra pimpinan Asmadi, kemungkinan untuk dilakukannya perubahan ini bukan pernyataan dari dirinya. Tetapi hal itu diterimanya langsung dari Ketua DPD Gerindra Provinsi Riau, H. Nurzahedi SE dalam sebuah kegiatan di Pekanbaru, Ahad (15/10/2017) kemarin. Kembali diterangkan ulang oleh Mulyadi bahwa jabatan struktural bagi kader militan partai Gerindra bukanlah segala-galanya. Namun mengantisipasi setiap kemungkinan sekecil apapun yang akan menjadi penghalang tujuan utama mengantarkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI wajib untuk diantisipasi. “Ketua DPD kita juga pastinya kader militan. Kepemimpinannya untuk membesarkan partai tentu tidak lagi diragukan. Pemikiran kita dengan calon Gubernur Riau dari partai Gerindra itu pastilah satu tujuan,” tegaskan Mulyadi. DPC Partai Gerindra Inhil menurut Mulyadi berdiri sejak tahun 2008, di awal berdirinya, meski dengan perjuangan yang tidak gampang. Seluruh pengurus DPC Gerindra Inhil berhasil mendudukan Ketuanya, Baharuddin L Abbas dikursi DPRD Inhil dan pada Pileg 2013, Gerindra Inhil berhasil merebut 3 kursi di DPRD Inhil. “Artinya seluruh pengurus DPC sebelumnya telah membuktikan diri sebagai kader militan yang berjuang penuh untuk membesarkan Partai.” Ultimatum Mulyadi. Sebagai kader militan Partai Gerindra, Mulyadi mengaku hari ini timbul keyakinan dihatinya akan adanya upaya “penghancuran” Partai Gerindra Inhil. Hal itu menurutnya ditandai dengan pengambil-alihan kepengurusan DPC tanpa pernah adanya dilakukan musyawarah. Apalagi lebih dari separoh jumlah pengurus lama di keluarkan dan dipindahkan pada jabatan lainnya tanpa pernah dimintai persetujuan. Bagaimana mau membesarkan partai jika diawali dengan menimbulkan keretakan?. Apa jaminan sejumlah nama-nama baru yang kini menduduki susunan vital dikepengurusan di DPC Inhil merupakan kader militan partai yang memiliki satu tujuan. "Bahkan Asmadi sendiri yang “dibantu” didudukan sebagai Anggota DPRD Inhil baru menempati “rumah keluarga” Partai Gerindra Inhil baru sejak 3 tahun lalu,” Kritisi Mulyadi. Diakhir kalimatnya Mulyadi berpesan agar Asmadi dapat memimpin partai Gerindra Inhil dengan penuh tanggungjawab. "Menempati jabatan baru sebagai seorang Ketua di Gerindra menurutnya bukan sebuah kebanggaan. Tetapi lebih kepada pemenuhan tanggungjawab untuk mebesarkan partai dan mengantar Prabowo Subianto sebagai Presiden RI," ujar Mulyadi. (***dro)