Nelayan dari Jawa Akan Merapat, Menteri Susi ke Nelayan Natuna: Jangan Suudzon

Kamis, 18 Agustus 2016

BUALBUAL.COM - Jakarta - Rencana Presiden Joko Widodo untuk mendatangkan nelayan dari Jawa ke Natuna sempat menimbulkan kekhawatiran. Nelayan setempat sempat merasa khawatir hanya menjadi 'penonton' di tengah nelayan pendatang yang semakin ramai. Kekhawatiran itu rupanya diendus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia menjamin, meski nelayan Jawa berdatangan ke Natuna, nelayan setempat tidak akan kehilangan mata pencahariannya. "Kalau bapak-bapak ikutin TV mestinya sudah tahu. Ibu menteri itu ngomel-ngomel. Kapal diatas 30 GT tidak boleh tangkap di bawah 12 mil. Mereka harus tangkap di luar 12 mil. Apalagi yang dari Jawa besar-besar. Pasti mereka dipindah ke sini dengan ketentuan-ketentuan," kata Susi. Susi menyampaikan hal itu di depan para nelayan Natuna, usai menandatangani kesepatakan KKP dengan Pemda Natuna yang diwakili Bupati Abdul Hamid Rizal di Dermaga Selat Lampa, Natuna, Kabupaten Riaun Kamis (18/7/2016). Penandatanganan ini juga dibarengi pemberian bantuan KKP kepada masyarakat. "Dulu nelayan dari Thailand dari mana-mana dibolehin masuk, ini dari Jawa baru mau masuk sudah diprotes protes. Gimana kalian ini. Tidak boleh suudzon begitu," protes Susi yang disambut tawa para nelayan. Acara itu juga hadir Deputi menteri agriculture Vietnam. Susi sengaja mengundangnya untuk mendeklarasikan dan bersepakat dengan negara tetangga terkait kepemilikan laut Natuna. "Ini adalah contoh hubungan bilateral yang baik. Mereka mengerti akhirnya kita harus bicara di sini dan kita undang untuk sama-sama bekerjasama di bidang lain. Jadi kita sama-sama tahu aturan mainnya," kata Susi. Sumber : (dra/dra) Detik.com