Nuri Wulandari Seorang Wanita Bercacat Fisik, Menjahit Masker Demi Melawan Pandemi Corona

Ahad, 12 April 2020

Nuri Wulandari (18)

BUALBUAL.com - Di tengah wabah Corona Virus (Covid-19) yang sedang merebah di sejumlah wilayah membuat langkanya ketersediaan masker di daerah, sama halnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Karena langka lnya masker, hargapun kini tidak lagi murah.

Di tengah-tengah itu, ada remaja putri bernama Nuri Wulandari (18) memanfaatkan waktunya di meja jahit untuk membuat masker kain guna memperbanyak ketersediaan masker di masyarakat.

Nuri putri dari Bapak Mulyono warga Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu ini bukan wanita biasa yang dapat melakukan aktivitas manusia normal pada umumnya.

Kendati Nuri mengalami keterbatasan fisik pasca amputasi kaki kanannya, namun semangatnya tidak kendor untuk ikut andil dan berjuang bersama Polres Inhu dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Inhu.

"Saat ini Nuri memanfaatkan waktu luangnya dengan menjahit dan membuat masker, kemudian masker itu kita bagikan kepada masyarakat Kabupaten Inhu," ucap Kapolres Inhu AKBP Efrizal, S.IK melalui PS Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran, Ahad (12/4/2020).

Dijelaskannya, Nuri tidak hanya putus kaki karena amputasi, saat ini Nuri juga harus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dari keluarganya. Tetapi ia tetap bersemangat menjalani hari-harinya, ia terus berusaha melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Nuri pernah mengalami kecelakaan tunggal pada awal Januari 2020 lalu. Tapi karena keterbatasan biaya perobatan, hingga pertengahan Februari 2020 kaki sebelah kanan membengkak dan membusuk mengeluarkan nanah hingga ke tulang," papar Misran.

Hal ini diketahui oleh Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIK setelah mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas Polres Inhu.
Kapolres langsung merespon, bahkan dalam kesibukan aktivitasnya, Kapolres menyempatkan diri untuk melihat secara langsung kondisi Nuri dan kemudian menyerahkan bantuan.

Tak hanya menyerahkan bantuan, Kapolres Inhu juga langsung membawa Nuri ke RS Bhayangkara menggunakan Ambulance Polres Inhu agar Nuri secepatnya mendapatkan perawatan medis yang layak untuk pengobatan kakinya tanpa dipungut biaya. Hingga akhirnya pihak RS Bhayangkara mengatakan bahwa kaki kanan Nuri harus diamputasi.