Pasca Penetapan Yerusalem 'Ibu kota Israel' Hamas dan Israel Saling Serang

Sabtu, 09 Desember 2017

Bualbual.com, Israel mengatakan telah melakukan serangan balasan terhadap kelompok militan Hamas menyusul serangan roket di wilayah Israel.

Militer Israel mengaku sudah menyerang apa yang disebut sebagai lokasi pembuatan senjata dan tempat penyimpanan amunisi milik Hamas. tiga roket ditembakkan dari wilayah Gaza ke Israel yang mendarat di selatan kota Sderot, Jumat (08/12/2017) lalu, Insiden ini terjadi menyusul ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Palestina sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. [caption id="attachment_17159" align="alignnone" width="624"] Pasukan keamanan Israel menghalau warga Palestina di Ramallah yang menggelar aksi menentang keputusan Presiden Trump, Jumat (08/12/2017).[/caption] Keputusan Trump ini dianggap bertentangan dengan sikap netral AS selama puluhan tahun di seputar konflik Israel-Palestina. Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel dalam perang 1967 - sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. Sementara itu dua orang Palestina tewas setelah tentara Israel menembaki kerumunan orang di wilayah Gaza dalam bentrokan tesebut. Israel mengklaim ada serangan roket ke wilayahnya, satu diantaranya ditemukan di gurun pasir dan satu lainnya mendarat di bagian selatan kota Sderot pada Jumat, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.
Otoritas Palestina mengatakan akibat serangan Israel di Gaza menyebabkan sedikitnya 25 orang terluka.
Angkatan Udara Israel melakukan sejumlah serangan balasan terhadap penduduk yang diklaim sebagai konsentrasi kelompok Hamas. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kepada Kantor berita AFP ada 25 orang terluka akibat serangan itu. Serangan udara lebih banyak dilakukan pada Sabtu dini, beberapa jam setelah rudal tersebut menghantam Sderot. Hingga saat ini tingkat kerusakan belum diketahui secara jelas. Sebelumnya, pada Jumat, Fathi Hammad, seorang pemimpin senior Hamas, mengatakan setiap orang yang ingin memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem adalah "musuh orang-orang Palestina". Israel telah menempatkan pasukan tambahan ke Tepi Barat untuk mengantisipasi aksi kekerasan setelah para pemimpin Palestina menyerukan demonstrasi besar-besaran.***(bbcindonesia.com)