BUALBUAL.com - Tim Investigasi TOPAN RI DPP mengamati pembangunan Gedung Serbaguna Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu Kecamatan Kubu yang diduga banyaknya ditemui kejanggalan. Pembangunan Gedung serbaguna tersebut memakan anggaran APBD tahun 2021 sebesar 930 juta rupiah.
Tim Investigasi TOPAN RI DPP mengamati serta mempertanyakan pembangunan Gedung Serbaguna milik Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu ini. Pertama, Efektifkah Gedung Serbaguna tersebut dibangun hanya milik Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu?. Kedua, diketahui Kecamatan Kubu tidak memiliki gedung serbaguna. Sebelumnya ada, namun Gedung Serbaguna yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kepenghuluan Sungai Kubu tersebut telah termakan usia serta tidak pernah tersentuh renovasi sejak puluhan tahun sehingga saat ini tidak bisa digunakan.
Ketiga, pembangunan gedung serbaguna Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu saat ini menjadi kontroversi pasalnya, Pembangunan Gedung Serbaguna tersebut selain dari milik Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu, pembangunan gedung ini dinilai mengedepankan nepotisme. Keempat, tidak hanya itu, lokasi pembangunan Gedung Serbaguna milik Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu ini tepatnya di Belakang kantor Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu ditepi bantaran sungai.
Tidak hanya bicara efektivitas Pembangunan Gedung, Rasionalitas dianggap penting dalam pembangunan Gedung Serbaguna milik Kepenghuluan Sungai Kubu Hulu tersebut. Dalam hal ini, diduga tidak adanya rasionalitas dan analisis dari Konsultan terhadap pembangunan gedung, sehingga pembangunan gedung ini dinilai dipaksakan pembagunannya di tepi sungai yang kemungkinan besar terjadinya abrasi.
Tim Investigasi TOPAN RI DPP dalam hal ini menginginkan kebijakan Bupati Rokan Hilir untuk mempertimbangkan letak Pembangunan Gedung Serbaguna yang di bangun di tepi Sungai tepatnya di belakang Kantor Penghulu Sungai Kubu Hulu ini tersebut. Ia menginginkan pembangunan penting, akan tetapi lebih mengedepankan sasaran pembangunan.
"Kami minta kebijakan Bupati Rokan Hilir untuk mempertimbangkan lokasi pembangunan Gedung Serbaguna yang dikatakan milik Kepenghuluan Sungai Kubu ini. Kita menginginkan efektifitas sasaran pembangunan," jelas Lukman Nur Hakim, Selasa (14/09).