Pementasan Sanggar Tuah Abdi: Berjudul "Mimpi Buruk di Waktu Senja" Bikin Bupati Inhil H. M. Wardan Menangis

Selasa, 20 Desember 2016

Bualbual.com - Pekanbaru, Karya seni mampu mengugah perasaan siapapun juga. Ini terbukti ketika Sanggar Tuah Abdi dari Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membentangkan pergelaran seni teater di Anjung Seni Idrus Tintin, Bandar Serai, Jumat dan Sabtu (16-17/12/2016). Banyak penonton bahkan Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Wardan yang berkesempatan menyaksikan pergelaran tersebut pada malam kedua, Sabtu (17/12/2016), ikut meneteskan air mata. Pementasan berjudul "Mimpi Buruk di Waktu Senja" ini, berkisah tentang keluarga kampung dengan ekonomi tidak mampu diterjang konflik 'perlu tidaknya perempuan bersekolah tinggi-tinggi'. Suasana ceria dan harmonisnya keluarga ini tergoncang oleh keinginan Aisyah (anak perempuan) yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya setelah lulus SLTA. Kecerdasan, kepentiran dan ditopang kemauan yang tinggi, Aisyah bertekat mewujudkan cita-tanya kuliah. Namun keinginan Aisyah mendapat hadangan keras dari ebahnya (bapak) yang menginginkan Aisyah menikah dengan anak Penghulu. Keras kepala abah Aisyah ini juga membuat Idrus (anak lelaki) harus angkat kaki dari rumah. Padahal untuk berbakti kepada ebahnya, Idrus pun mengurungkan niatnya kuliah, dan membantu sekuat tenaga ebahnya. Konflik ini juga menghantarkan Aisyah menyudahi hidupnya dengan menggantungkan diri di pintu rumah. "Saya terbawa dalam cerita ini, bahkan saya menitikkan air mata," kata Wardan yang bertahan selama dua jam menyaksikan pergelaran ini sampai habis. Naskah drama ditulis oleh Syaipudin Ikhwan dan disutradarai oleh Armus ini, dimainkan oleh aktor-aktor yang kuat. Para aktor mampu memerankan tokoh dalam cerita, sehingga peristiwa dan suasana terbangun. Hal inilah yang 'menyapa' penonton sampai menitikkan air mata. BB.C/(Net)