Pemkab Inhu Serius Tangani Angka Penurunan Stunting dan lakukan Rembuk Stunting 2022

Rabu, 29 Juni 2022

BUALBUAL.COM INHU RIAU - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) serius mengatasi Stunting hingga menggelar rapat yang melibatkan Elemen Forkopimda dan Stakeholder berlangsung di gedung Atorium Yopi Arianto Lt IV Kantor Bupati Rabu Pagi 
 
Penangan Stunting di Kabupaten Inhu di pimpin langsung Bupati Rezita Meylani Yopi SE didampingi wakil Bupati Drs.H. Junaidi Rahmad, M.Si. dan instansi terkait.

" Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama," sebut Bupati.

Disampaikan, angka di tahun penilaian Stunting di tahun 2021 besar 23,6% di harapkan di tahun 2023 turun di bawah 14% dengan ini semua pihak elemen mulai Desa atau kelurahan membentuk tim untuk mengambil peran penurunan Stunting.

Apresiasi tinggi di sampaikan Bupati kesemua pihak yang hadir dalam gelar rapat hari ini untuk membuat suatu komitmen bersama dalam penurunan stunting di daerah kabupaten Inhu demi kesejahteraan masyarakat.

Kemudian,berdasarkan putusan Bupati Inhu nomor: Kpts.332/v 2022 tentang lokasi fokus pelaksanaan percepatan penurunan Stunting Tahun 2023 menimbang. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan peraturan Presiden no 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting perlu Pemerintah daerah menetapkan lokasi fokus di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka penurunan angka Stunting.

Berdasarkan ketentuan yang di sampaikan , pemerintah Desa atau kelurahan.Melalui dana desa Bupati meyampaikan agar melakukan kegiatan penangan Stunting di desa masing-masing.

Lokasi Fokus pelaksanaan percepatan Pencegahan Stunting di tetap di 10 desa / kelurahan di antaranya; Pasar Kita, Tanah Merah, Serumpun Jaya, Talang Durian Cacar, Talang Tujuh Buah Tangga, Kuala Lala, Rejo Sari, Lahai Kemuning, Batu Rijal Hilir, Alang Kepayang.

" Mari kerja nyata untuk masyarakat, karena evek dari Covid-19 selama dua tahun lebih kita di perhadapkan dengan gangguan kesehatan dan kurang gizi," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Inhu  Elis Julinarti DCN M.Kes meyampaikan dalam menangani Stunting bagian dari pemerintah daerah untuk membuat suatu keputusan bentuk komitmen dengan seluruh pihak OPD terkait, dan elemen lainnya. 

Dalam sambutannya  menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan, tetapi juga menjadi tugas kita semua, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting. 

Selanjutnya, menyelesaikan penurunan stunting tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

“Oleh karena itu, melalui kegiatan rembuk stunting pada hari ini, harus dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran” ungkap Dinkes 

Langkah ini diambil Pemerintah Kabupaten Inhu dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2023.