Pemkab Rohul Siapkan Ruangan Alternatif Untuk Isolasi Mandiri Pasien OTG Covid-19

Sabtu, 03 Oktober 2020

BUALBUAL.com - Untuk mengantisipasi penanganan dan menyiapkan ruangan untuk Pasien Covid-19 Orang Tanpa Gejala (OTG), Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melalui Tim Satuan Tugas (Satgas) Penaganan Covid-19 terus berupaya untuk mencari ruangan Isolasi. Saat ini Pemkab sudah menyiapkan 3 ruangan Islolasi Alternatif di tiga Kecamatan.

“Saya dari awal kemarin sesuai hasil rapat bersama Tim Satgas Covid-19 akan menambah ruangan Isolasi untuk OTG, salah satu alternatif seperti Klinik Medika di Tambusai Utara, RS Mitra Ujung Batu dan Cottage Hotel Sapadia, kemarin pak Asisten dengan pak Sekda sudah mengurus itu,” ujarnya

“Tadi saya juga sudah tandatangan surat bahwa segera itu dilaksanakan untuk pusat layanan Isolasi baru mengantisipasi keperluan ruangan,” kata Pjs Bupati Rohul Drs H. Masrul Kasmy M.Si saat dikonfirmasi awak media, Jum’at (2/10/2020).

Masrul Kasmy berharap secepat mungkin ruangan tambahan Isolasi untuk pasien OTG Covid-19 ini bisa terealisasi, Selain anggarannya sudah ada, hanya yang perlu dipersiapkan dan dipikirkan terkait tenaga kesehatan dan para medis.

“Karena nantikan kita rekrut tenaga kesehatan degan Kadiskes, prinsipnya segera mungkin dilaksanakan karena ini penaganannya harus cepat,” pinta Masrul Kasmy.

Sementara itu, Sekda Rohul H. Abdul Haris S.Sos M.Si mengaku sudah melakukan komunikasi dan peninjauan dilapangan terhadap ruangan isolasi baru untuk pasien OTG, dengan harapan dapat dimanfaatkan secepatnya.

“Pertama yang kita tinjau Klinik Medika yang berada di Tambusai Utara dan disiapkan saat ini untuk kamar yang tersedia ada 42 kamar, namun yang disiapkan hari ini 5 (lima) kamar untuk OTG yang berada di ruang VIP di Klinik Medika,” terang Sekda

Lanjut Sekda, Pemkab juga sudah melayangkan surat kepada pihak pengelola dan sudah bersedia bekerjasama. Namun tentunya untuk standar kondisi ruangan dan segala yang dibutuhkan ini sudah dilihat dan akan dilanjuti oleh Dinas Kesehatan untuk pengelolaannya.

“Kemudian kita juga memiliki alternatif kedua tadi kita melihat Klinik di Ujung Batu, Klinik Mitra ICU kemarin sudah kita lihat dan ini ada ketersediaan 15 kamar dengan standar lumayan bagus, dan Pemiliknya kemarin kita juga sudah berkomunikasi dan mempersilakan,”

“Namun hari ini masih melakukan upaya untuk bermusyawarah dengan pemilik tentang sistem pemakaiannya seperti apa sejauhmana tanggunjawab dari Satgas dan sejauhmana tanggungjawab Pemilik dan ini juga kita standbykan, kita berharap nanti untuk Ujung Batu dan sekitarnya memiliki satu tempat Isolasi,” harap Sekda

Tambah Sekda, untuk ruangan alternatif ketiga Pemkab Rohul juga sudah melayangkan surat ke Pengelola Hotel Sapadia. Pemkab berharap ruangan terpisah sebanyak 16 kamar dibelakang Sapadia Hotel ini bisa dimanfaatkan untuk tempat Isolasi bagi OTG Covid-19.

“Secara lisan juga sudah kita bicarakan namun oleh pengelola Hotel Sapadia melakukan kajian Internal, baru menyampaikan hasil ke Pemkab Rohul, apakah Hotel tersebut bisa digunakan sebagai Isolasi OTG atau seperti apa keputusan managemen Sapadia nanti,” kata Sekda

Sekda menjelaskan 3 tempat Isolasi yang disiapkan Pemkab Rohul ini untuk melayani Pasien terkonfirmasi Covid-19 terutama OTG, sehingga nanti OTG bisa di Isolasi ditempat yang disiapkan Pekab Rohul dan mudah dapat pelayanan dari Petugas kesehatan.

“Ruangan Isolasi untuk OTG ini kita mengajukan per Bulan untuk tempat-tempat tersebut dan hari ini masih penyelesaian penawaran dari Pemilik. Untuk tenaga Kesehatan nanti diatur oleh Dinas Kesehatan terutama tenaga kesehatan dari Pemerintah,” kata Sekda.

Sekda menargetkan sesegera mugkin ruangan Isolasi itu bisa dimanfaatkan untu Pasein OTG, Secara tekhnis Pemkab sudah melakukan upaya, dengan harapan RS yang ada beberapa OTG ini segera dipindahkan, supaya di RS Perawatan terkonfirmasi memiliki gejala dan keluhan bisa dirawat maksimal di RS.

“Pemkab dan Tim Satgas sudah melakukan kerja keras agar tempat ini bisa digunakan, kalau untuk ruangan Isolasi di Ujung Batu bisa lebih cepat bisa dimanfaatkan, kalau untuk ketersediaan dalam 2-3 hari bisa ditempati. Namun memang hari ini kita menyelesaikan negosiasi dan rumusan seperti apa pola pemakaiannya,” tuturnya.

“Kalau untuk di Rambah, kita nanti juga akan menyediakan tempatnya untuk islolasi,  dimana tempatnya kita juga belajar dari tempat lain, di Batam, RS untuk Isolasi dipulau Galang, diisolasi diluar Kecamatan tidak masalah yang penting petugas RS dan penaganannya sesuai standar kesehatan,” pungkasnya.