Pemkot Malang Lahirkan Semangat Inovasi Dimulai dari Kelurahan

Jumat, 02 September 2016

Bualbual.om - Jakarta -Siapa bilang daerah yang kumuh tidak bisa disulap menjadi obyek wisata? Mochammad Anton atau yang akrab disapa Abah Anton – Walikota Malang bisa mengubah kawasan yang dahulunya kumuh menjadi asri, bahkan menjadi kampung wisata. Daerah tersebut bernama Kelurahan Jodipan yang terletak di bantaran Kali Brantas, Kecamatan Blimbing, Malang, Jawa Timur. Warga kota Malang pasti mengetahui kawasan ini sebagai kawasan yang jorok dan kumuh. Namun, kini Jodipan memiliki paras warna-warni. Ini dikarenakan oleh gagasan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan masyarakat yang membangung Kampung Wisata Jodipan. Gagasan ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Kota Malang dengan melakukan berbagai pengembangan di beberapa sektor. Abah Anton mengungkapkan bahwa langkah menjadikan Kampung Wisata Jodipan merupakan sebuah terobosan yang positif. "Mereka ingin mengubah citra Kelurahan Jodipan. Dari yang awalnya kumuh menjadi kampung wisata," ujarnya. inovasi Abah Anton juga mengatakan bahwa langkah perbaikan yang dilakukan masyarakat akan berdampak baik terhadap keberlangsungan program tersebut. "Karena diawali inisiatif masyarakat, ini akan dijaga terus oleh mereka. Contohnya, karena kelurahan sudah bagus, sekarang mereka sudah tidak mau lagi membuang sampah ke sungai," katanya. Lahirnya Jodipan sebagai kampung wisata menjadi inspirasi bagi masyarakat di daerah-daerah lain. Hal ini semakin mendukung program 100-0-100 gagasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Program ini dijalankan oleh pemerintah untuk mewujudkan pemukiman layak huni dan berkelanjutan. Ditargetkan pada tahun 2019 mendatang, pemukiman harus memenuhi standar 100% akses air minum, 0% luas kawasan kumuh perkotaan, dan 100% akses sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase). Walaupun Kelurahan Jodipan sudah terkenal akan perubahannya, masyarakat tidak berhenti mempercantik daerah ini. Pemerintah akan mendukung untuk memperluas zona kampung-kampung wisata yang terletak di bantaran sungai. Selain itu, kerjasama dengan Paskhas telah dijalankan untuk menjangkau pengecatan titik-titik yang sulit. Abah Anton menyadari bahwa di era yang era informasi dan budaya dari luar semakin deras, masyarakat harus waspada dalam menciptakan solusi. Hal tersebut bisa diatasi dengan konsep ekonomi kreatif. Abah Anton berharap akan terjadi peningkatan laju ekonomi dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat di Kelurahan Jodipan sendiri. Banyak warga Kelurahan Jodipan yang pada awalnya kurang memiliki aktivitas yang menghasilkan, tapi kini sudah mulai berjualan. Bahkan Abah Anton bersama timnya sudah membahas pemanfaatan sungai untuk dijadikan obyek wisata. "Jika ada wisata air, saya yakin anak-anak muda bisa memanfaatkannya sebagai lahan pekerjaan mereka," ujarnya. Pemerintah Kota Malang tiap tahunnya mencanangkan program-program yang bertujuan untuk melahirkan motivasi baru. Program ini dimulai dari pengembangan di tingkat kelurahan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Malang menjadikan Festival Rancang Malang sebagai tema khusus untuk pengembangan tahun ini. Festival ini merupakan ajang bagi 57 kelurahan di kota Malang untuk berlomba membangun kampung tematik. Setiap kelurahan akan mengajukan DetaIL Engineering Design (DED) untuk merealisasikan konsep mereka. Anton juga mengajak seluruh camat dan lurah di Kota Malang agar selalu berinovasi, baik di bidang lingkungan maupun percepatan peningkatan ekonomi. Ajang ini menjadi penting karena Pemkot Malang telah meraih prestasi pada tahun ini seperti Adipura Kirana. Sebenarnya beberapa inovasi sudah dilakukan di beberapa kelurahan di Kota Malang yang telah melibatkan mahasiswa, akademikus, masyarakat, dan pengusaha. Salah satunya adalah program Gemar (Gerakan Menabung Air) yang digagas oleh masyarakat Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. Dikarenakan kawasan tersebut sering banjir, maka masyarakat bekerjasama dengan Universitas Brawijaya mendirikan sumur injeksi. Tak hanya mengatasi banjir, sumur ini bisa menjadi bantuan jika kemarau melanda. Kini, masih dikawasan DAS Brantas, bersebelahan dengan Kelurahan Jodipan, tepatnya di Kelurahan Kesatrian juga dikembangkan "Kampung 3D" (3 dimensi) merupakan kreatifitas generasi muda yang menyulap pinggiran sungai dan padat penduduk dengan ornamen lukisan 3 Dimensi. Di samping inovasi-inovasi tersebut. Pemerintah Jerman dikabarkan makin serius untuk menangani proyek gas metana dari pengolahan sampah di Malang. Sebesar Rp350 miliar akan dikeluarkan untuk membantu pembuatan energi listrik dari gas metana. Gas ini akan dialirkan ke rumah-rumah untuk membantu perekonomian mereka. Pembangunan fisik kota Malang juga telah terencana ditandai dengan dirancangnya masterplan Kota Malang untuk jangka puluhan tahun. Diharapkan tiap tahunnya Malang bisa melangkah ke arah masterplan yang sudah dibuat untuk 20 tahun ke depan, misal untuk pembukaan lahan-lahan baru. Hal ini bertujuan untuk mengakselarasi permintaan pemerintah pusat dalam menumbuhkan investasi. Pemkot Malang juga mengedepankan peningkatan dalam hal pelayanan publik seiring dengan upaya mendorong inovasi. Kelurahan-kelurahan di Kota Malang kini dijadikan perwakilan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai panutan nasional. Bahkan sejak tahun 2014 hingga kini, Kota Malang telah menjadi langganan juara dalam penghargaan nasional kategori bidang pelayanan publik. Semua ini berkat berbagai pengembangan yang telah dilakukan. Kini Pemkot Malang fokus pada reformasi birokrasi. Pemkot Malang ingin memberikan contoh sebagai kota yang bisa diandalkan dengan pegawai-pegawai yang bersih. "Harapannya, melalui anggaran yang kecil, kami ingin mengupayakan untuk bisa memberikan dampak yang besar agar masyarakat bisa benar-benar merasakan manfaatnya," tutup Abah Anton.     (adv/adv)detik.com