Pemprov Riau 'Curi' Pengalaman TGB, Ingin Wujudkan BRK Syariah

Rabu, 20 Maret 2019

BUALBUAL.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau selaku pemegang saham terbesar Bank Riau Kepri (BRK) ingin mengkonversi BRK menjadi murni syariah. Karena itu, kehadiran Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi pada Safari Dakwah Riau dengan tema "Menuju Syariah" di Menara Dang Merdu BRK, diharapkan bisa membagi pengalaman saat menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dinilai sukses menerapkan Bank NTB murni syariah, sehingga nantinya bisa diterapkan untuk BRK Syariah. Harapan itu disampaikan langsung Gubernur Riau, Syamsuar saat memberikan sambutan Safari Dakwah Riau bersama TGB, di Ballroom Menara Dang Merdu BRK, Rabu (20/3/2019). Syamsuar mengatakan, pihaknya sudah mempertanyakan langsung soal perkembangan Bank NTB yang dirintis TGB. Karena itu kehadiran TGB diharapkan bisa memberikan pencerahan baik kepada karyawan BRK maupun pegawai Pemprov Riau soal rencana pemegang saham ingin mengkonversi BRK menjadi murni syariah. "Bagaimana pun kami (Pemprov Riau) sebagai pemagang saham mayoritas BRK ingin mengkonversi BRK murni syariah. Dengan aset BRK sebesar Rp27 triliun itu cukup besar untuk kemajuan BRK ke depan," katanya. Apalagi menurutnya, saat ini Riau dari 10 provinsi sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu destinasi pariwisata halal. Tiga diantaranya berada di Sumatera yakni Aceh, Sumatera Barat dan di Riau. Karena, sebut dia, kalau melihat kunjungan wisata di Malaysia yang sebagian besar kunjungannya berasal dari Timur Tengah, maka diharapkan destinasi wisata halal di Riau bisa menjadi daya tarik pelancong dari Timur Tengah itu untuk berkunjung ke Riau. "Selama ini wisatawan Timur Tengah banyak tak tahu bahwa ada destinasi wisata riligi di tempat kita, penyebabnya karena kurang promosi. Karenanya diharapkan ulama dan pelaku UKM dapat mempromosikan wisata riligi di Riau. Hal-hal seperti inilah yang ingin kami contoh untuk Riau ke depan," katanya. Namun semua itu, lanjut Syamsuar, kebijakan Pemprov Riau tersebut tidak akan berjalan tanpa ada dukungan dari pegawai. Sama halnya dengan BRK Syariah, kalau hanya keinginan pemegang saham saja dan tidak diikuti direksi dan karyawan maka tidak akan berjalan dengan baik. "Tapi saya yakin, dan seyakin-yakinnya, bahwa BRK Syariah adalah yang terbaik untuk membangun daerah. Apalagi ada sebagai karyawan BRK berhenti karena kerja di BRK adalah kerja riba, dan ada juga pemegang saham yang menarik uangnya dan mengalihkan ke bank lain. Tentu kondisi ini bagi saya sebagai pemegang saham BRK mayoritas ada kekhawatiran," ujarnya. Karena itu, Syamsuar menegaskan kalau BRK sudah murni menjadi syariah, maka pegawai dan karyawan harus sama-sama mendukungnya BRK. Jangan ketika BRK sudah jadi syariah, namun uangnya disimpan di bank mana-mana. "Saya dan ibu (isteri) uang yang banyak disimpan di BRK. Tapi karena belum syariah agak ragu-ragu, sehingga was-was. Makanya kalau ini sudah menjadi BRK Syariah harapan saya semua pegawai dan karyawan harus memberikan kepercayaan kepada BRK," tegasnya. Untuk diketahui, jika BRK sudah murni syariah maka Riau merupakan daerah ketiga yang menetapkan bank daerah dengan syariah. Dimana daerah yang sudah menetapkan bank syariah yakni NTB dan Aceh.
Sumber : Cakaplah