Pemprov Surati Kabupaten Kota Traking Santri Dari Magetan

Senin, 11 Mei 2020

BUALBUAL.com - Pemerintah Provinsi Riau, telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Kota, untuk mentraking santri yang pulang dari Pesantren di Magetan, Jawa Timur. Mengingat setiap harinya Pasien positif covid-19, di Provinsi Riau terus bertambah, dan dari klaster santri Magetan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menjelaskan, bahwa, surat himbauan kepada Kabupaten Kota telah dikirimkan, dan ia berharap ada itikay baik dari Pemerintah di daerah untuk melakukan tracing, terhadap santri dari Magetan.

“Kita sudah mengirimkan surat ke Kabupaten Kota, agar santri yang sama klasternya dengan pasien positif lainnya di tracing. Agar kita bisa mengobatinya segera, tidak menularkan kepada keluarga, maupun masyarakat yang kontak dengan mereka,” ujar Mimi, Senin (11/5).

“Ini kita lakukan juga untuk menutus mata rantai penyebaran covid-19, dari klaster Magetan, karena dalam beberapa hari ini pasien poatifi dari Santri Magetan, termasuk yang tambahan hari ini, pasien positif dari santri Magetan, asal Bengkalis,” jelasnya lagi. 

Dijelaskan Mimi untuk Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau bertambah satu orang per tanggal 11 Mei 2020. Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di Riau totalnya 74 kasus. Pasien 74 positif Covid-19 di Riau adalah MFR (15), warga Kabupaten Bengkalis dan sudah diisolasi di Bengkalis.

"MFR ini tracing kontak erat dari pasien YG (23), bagian dari Klaster Ponpes Magetan, Jawa Timur (Jatim)," kata Mimi.

“Kita juga sudah mencoba menghubungi Diskes Jatim, dan mereka menjelaskan mereka juga kesulitan mendata santri yang jumlahnya ribuan. Karena dari data di Pesantren tersebut ada satu kampung dan jumlahnya mencapai 25 ribu santri,” jelas Mimi.

Klaster Pondok Pesantren Magetan, Provinsi Jawa Timurc yang merupakan salah satu klaster yang paling diwaspadai saat ini di Provinsi Riau. Sebab, angka penyebaran Covid-19 dari klaster terus bertambah. Terhitung sudah ada 12 santri yang merupakan warga Riau yang tertular Covid-19.