Penambang Emas di Jambi Terjebak di Lubang Tambang

Senin, 03 September 2018

Bualbual.com, Penambang emas di Desa Simpang Parit, Kabupaten Merangin, Jambi, terjebak di dalam lubang tambang. Para penambang terjebak di lubang akibat ada tanah yang runtuh. "Iya informasinya ada pekerja tambang emas yang terjebak di dalam lubang tambang. Kejadian itu sore tadi. Diduga pekerja tambang emas itu terjebak akibat runtuhan tanah di dalam lobang. Namun kita belum dapat ketahui ada berapa banyak pekerja tambang emas di sana yang terjebak," ujar Kasat Reskrim Polres Merangin, Iptu Khairunnas, saat dihubungi, Minggu (2/9/2018). Peristiwa ini terjadi di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (2/9) sore. Diduga para penambang yang terjebak itu tak memiliki izin. Khairunnas mengatakan kawasan tambang emas itu punya kedalaman hingga 20 meter. Para pekerja membawa alat pernapasan dalam melakukan aktivitas penambangan. Polisi belum dapat menuju lokasi kejadian karena jarak yang cukup jauh dari permukiman. Namun telah ada tim pencarian yang akan mulai bekerja Senin (3/9) pagi nanti. "Jarak untuk ke lokasi kejadian itu cukup jauh. Kondisi jalan menuju ke lokasi di sana cukup membahayakan, apalagi tadi juga habis diguyur hujan lebat. Tadi kapolres sudah membentuk tim pencarian di mana tim itu terdiri dari polisi, TNI, Basarnas, serta BPBD jambi. Nantinya pencarian ke lokasi akan dilakukan esok pagi, setelah kondisi ke lokasi benar-benar bisa dilalui dan ditempuh," jelasnya. Dari informasi yang beredar, ada sekitar 12 orang pekerja tambang emas yang melakukan aktivitas di dalam lubang. Sebagian pekerja lainnya dikabarkan selamat. "Kita belum bisa memastikan ada berapa pekerja yang terjebak di dalam lubang tambang itu. Yang jelas nanti setelah tim sudah menuju ke lokasi akan kita kabarkan informasi pasti selanjutnya. Sementara tambang emas itu adalah tambang emas ilegal yang beroperasi secara diam-diam dan ada banyak pekerja yang melakukan aktivitas tambang emas ilegal di sana," tukasnya.   Editor : bbc | Sumber : Detikcom