Pencari Rumput di Rohul-Riau, Ditemukan Meninggal dengan Leher Terlilit Tali

Sabtu, 12 Januari 2019

BUALBUAL.com, Sehari tidak pulang ke rumah, seorang pencari rumput untuk pakan sapi di Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), bernama Cokro ditemukan meninggal dunia dengan kondisi leher terlilit tali. Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, melalui Paur Humas Polres Rohul Ipda Nanang Pujiono mengatakan korban Cokro pamit kepada istrinya Sukinah untuk ngarit rumput, dan membawa gerobak di sekitaran Dusun Suka Dana Desa Pasir Utama pada Rabu (9/1/2019) sekira pukul 08.00 WIB. Namun hingga Rabu malam, korban Cokro tidak juga pulang ke rumah. Seorang warga bernama Wagiman‎ bahkan menemukan gerobak dan arit miliknya di pinggir areal persawahan, namun ketika dicari tidak ditemukan. Sehari semalam dicari, pada Kamis siang (10/1/2019) sekira pukul 13.00 WIB, korban Cokro ditemukan sudah meninggal dunia di kebun karet warga bernama Junaidi di sekitaran Dusun Suka Dana Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Hilir. ‎Cokro ditemukan setelah warga melaporkan kejadian kepada Bhabinkamtibmas Polsek Rambah Hilir Bripka Ardino pada Kamis pagi sekira pukul 08.00 WIB.‎ Mendapat laporan warga, Bripka Ardino dan Kanit Reskrim Polsek Rambah Hilir dan personel langsung menuju lokasi. Bersama warga dilakukan pencarian korban Cokro. Pencarian akhirnya menemukan hasil.‎ Kamis siang sekira pukul 13.00 WIB, warga bernama Nardi dan Kamit menemukan Cokro di pepohonan, dengan posisi terduduk di tanah, dan leher korban masih terlilit tali yang terikat di pohon. Polisi langsung‎ mengevakuasi korban Cokro, dengan membuka tali yang melilit lehernya dari batang pohon, tempat korban ditemukan tergantung disaksikan warga dan polisi. Mayat Cokro kemudian dibawa ke rumah duka untuk dilakukan visum. Dari hasil visum dilakukan dr. Rudi Hartono menerangkan bahwa korban meninggal karena gantung diri.‎ "Hal ini ditandai dengan keluarnya cairan pelumas dari kemaluan korban, lidah korban terjulur, serta adanya bekas lilitan tali di leher korban," ungkap Ipda Nanang, Jumat (11/1/2019). Berdasarkan keterangan dari keluarganya, sebelum berangkat korban mengatakan bahwa korban sudah tidak betah lagi tinggal di rumah. Namun menurut keterangan dari tetangganya, sebelum korban menghilang mereka mendengar ada ribut antara korban dan keluarganya di dalam rumah korban. Atas permintaan keluarga korban, tambah Ipda Nanang, jenazah korban Cokro tidak dilakukan otopsi, hal itu dikuatkan dibuatnya surat pernyataan penolakan dari keluarga. "Surat pernyataan ditandatangani oleh istri korban, dan disaksikan oleh anak korban serta kepala Desa Pasir Utama," pungkas Paur Humas Polres Rohul Ipda Nanang Pujiono.   Sumber: riauterkini.com