Pengamat: Potensi Prabowo Menang Pilpres Semakin Besar, Usai Bertemu UAS

Jumat, 12 April 2019

BUALBUAL.com, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) DR Aidil Haris menilai, pertemuan Capres nomor urut 02 dengan ulama kondang Ustaz Abdul Somad, kemarin akan mempengaruhi peta perolehan suara pada pemilihan presiden tangga 17 April mendatang. "(Pertemuan UAS dengan Prabowo) Berpengaruh, apalagi di injury time, memang banyak pesan tersirat yang bisa kita interpretasikan dari pertemuan tersebut. Filosofisnya luar biasa. Tidak bisa diplintir-plintir. Banyak sekali hal-hal yang sifatnya simbolik," kata Aidil Haris kepada CAKAPLAH.com, Jumat (12//4/2019). Menurutnya, keputusan tersebut merupakan hal yang bijak dari seorang ulama, dimana ulama menentukan keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon yang selama ini dikhawatirkan. "Surveynya Denny JA itu kan mengatakan kalaulah UAS netral, maka potensi Jokowi untuk menang lebih besar. Nah sekarang sudah terlihat sikap UAS ke banyak orang. Apakah akan mempengaruhi? Kalau menurut saya bisa, dan sangat besar potensinya," kata Aidil Haris. Terkait statement yang diungkapkan UAS dalam konteks simbolik pada pertemuan tersebut, menurut Aidil, UAS secara tidak langsung memberikan support yang besar kepada Prabowo. "Dengan beberapa catatan menarik, UAS mengatakan jangan panggil dia ke istana jika Prabowo menang, itu menandakan bahwa UAS memandang ulama harus berbeda ketika melihat kekuasaan. Kemudian UAS mengatakan bahwa kalau ulama bicara mesti didengar, itu menandakan bahwa Prabowo harus menghargai dan meletakkan muruah ulama itu pada posisinya," cakapnya lagi. Disinggung mengenai apakah dengan sikap UAS ini akan membawa umat pengikut UAS juga mengarah ke Prabowo, Aidil mengatakan dominasinya akan seperti itu. "Dominasi begitu, kita lihat karismatik yang dimunculkan UAS sangat besar untuk mendongkrak suara. Inilah yang selama ini dikhawatirkan oleh kubu 01. Apa yang diceritakan UAS adalah objektif dam realiatis, ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi," kata Aidil lagi. Disinggung mengenai apakah hal ini menjadi tolak ukur bahwa kubu 01 tidak bisa menjaga UAS, menurut Aidil tidak bisa dikurur demikian. "Tapi setidaknya pengaruh UAS itu akan termanfaatkan oleh kubu 02, sementara pihak 01 tidak berhasil memanfaatkan power yang ada di diri UAS," tukasnya.   Sumber: Cakaplah