Pengamat Sebut Program HM.Wardan- SU Terukur Dan Terencana

Rabu, 09 Mei 2018

Bualbual.com, Pengangguran telah menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi Indonesia di berbagai belahan wilayah. Termasuk di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Riau dan ini menjadi pertanyaan pada Debat Kandidat KPU Inhil, yang dibawakan oleh moderator Vivien Anjadi Suwita, Selasa (8/5/2018). Menjawab hal ini, Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil nomor urut 3, HM Wardan - H Syamsuddin Uti, dianggap menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati yang memiliki rencana program yang paling baik. Seperti dikatakan pengamat politik dan kebijakan publik, Dr Edi Indrizal M.Si, yang hadir langsung pada Debat Kandidat yang dilaksanakan di Gedung Engku Kelana, Tembilahan itu. Program kandidat nomor urut tiga itu, ujar Edi, nampak terstruktur rapi, sistematis dan paling realistis. Bukan hanya menggarap langsung sektor utama yakni perkebunan kelapa, bahkan juga meliputi sektor non pertanian termasuk pariwisata. "Untuk mengatasi masalah pengangguran, program Wardan-SU juga lebih komprehensif. Dengan matang program disusun sehingga target kerja untuk meminimalisir pengangguran sangat mungkin tercapai bahkan masyarakat petani kelapa yang merupakan 72 persen dari masyarakat Inhil, dimungkinkan pula untuk ikut terangkat ekonominya," ucap Edi saat diminta tanggapannya oleh usai acara Debat Kandidat. Dikatakan Edi, pemaparan Calon Nomor urut 3 dengan melihat potensi utama di Indragiri Hilir yaitu kelapa dengan membuka jalur investasi masuk yang lebih besar serta memprogramkan pendidikan keterampilan untuk pengolahannya hingga ke pelosok desa, merupakan rencana program yang masuk akal dan tidak muluk. "Mengangkat potensi utama merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Dengan begitu, sinergitas pembangunan akan mudah terlaksana," tegas pria yang saat ini juga merupakan salah seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas Padang. Pria yang juga tercatat sebagai tenaga ahli di beberapa lembaga konsultan politik bergengsi nasional seperti LSI, Indikator Politik dan Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu, juga menyatakan keyakinannya terhadap program yang dipaparkan Wardan - SU telah ditelaahnya terlebih dahulu. Seperti dikatakannya, program Satu Desa Satu Bumdes yang sudah dilaksanakan Wardan pada periode  pertamanya membuat rencana program yang akan dilakukan bisa langsung dilaksanakan. "Kita bisa simak Debat Kandidat tersebut, ketika paslon lain baru membicarakan untuk membangun Bumdes, Wardan sudah terlebih dahulu melakukannya. Dengan Bumdes yang kini sudah berdiri di setiap desa, tentu akan mudah untuk melanjutkan program," papar Edi. Sebelumnya, pada setiap kampanye dialogis yang dilakukan Wardan - SU, Wardan memang selalu memaparkan tentang program kerjanya terkait Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ini. Jika pada periode pertama pemerintahannya Wardan menggesa pendirian Bumdes di seluruh desa yang ada di Inhil, untuk periode kedua jika terpilih kembali, Wardan menyatakan bahwa Bumdes yang kini sudah berdiri di setiap desa telah disiapkan konsep operasionalnya. Inti dari operasional Bumdes yang dipaparkan Wardan - SU yaitu dapat berjalan bagi pengoptimalan potensi masing-masing desa seperti pengelolaan tata niaga dan tata usaha di bidang kelapa. Sehingga dengan begitu, seluruh desa di Inhil bisa memiliki unit usaha penampungan dan produksi kelapa. "Inilah yang saya katakan program yang terukur dan terencana. Bumdes yang nantinya berjalan tentu akan menjadi pemasukan bagi Desa. Pemasukan ini tentu menambah pundi keuangan desa disamping uang yang memang telah besar dimiliki saat ini melalui program desa dari pusat dan DMIJ. Dan ini tentu akan memacu pertumbuhan pembangunan desa dengan lebih cepat," tutp Edi.(***)