Pengprov POBSI Jawa Barat Lakukan Terobosan di BK Porprov XIV

Rabu, 22 Desember 2021

BUALBUAL.com - Pelaksanaan Babak Kualifikasi Porprov cabang olahraga Biliar (POBSI) Jawa Barat telah berlangsung pada tanggal 16 sampai dengan 22 Desember 2021 di Pitpool Clicksquare Bandung, Jalan Naripan No 89 Bandung Jawa Barat, Rabu (22/12/2021).

Dengan memperebutkan 24 nomor pertandingan dan dengan banyaknya peserta yang terdaftar dari 25 pengcab kabupaten/kota menandakan keberhasilan Pengprov POBSI Jawa Barat dalam pembinaan dan pelatihan yang dilakukan didaerahnya masing-masing sekaligus merubah image yang identik awalnya negatif menjadi sebuah prestasi.

Berbagai terobosan yang dilakukan ketua umum pengprov persatuan olahraga biliar seluruh Indonesia (POBSI) Jawa barat yakni Ir. Rudi Kadarisman yang biasa disapa bang Rudi diantaranya membawa POBSI Jawa barat menjadi juara umum di BK PON/2019 di Jakarta lalu dengan meloloskan 10 Atlet baik Putra maupun Putri, selanjutnya menjadi tuan rumah Kejurnas di Jawa barat dan banyak lagi diantaranya, 

"Kita akan membuat terobosan dalam setiap kesempatan ataupun kegiatan yang ada untuk menjadikan tolak ukur yang dikemudian hari dan menciptakan sinergitas antara pengprov dengan KONI Jawa Barat maupun pemerintah provinsi untuk memberikan yang terbaik dan bisa mempertahankan dan atau meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi melalui bidang olahraga begitu juga dengan pengcab Kabupaten/kota didaerahnya untuk selalu melakukan hal yang sama," ungkap Rudi

Namun ada yang unik saat ini terlihat dalam pelaksanaan BK PORPROV XIV 2021 yaitu menunjuk Technical Delegate (TD) seorang Perempuan yakni Lia Asyiah Sodikin yang biasa disebut ibu TD yang disertai oleh tim panitia diantaranya Edward Lumbantorun, Deni Gunardi, Nurul Furqon, Wahyu Ria Indriasari, Sonya Intan Sari, Subarni dan Barkah Santoso.

Menurut Lia (TD) dalam hal Tekhnis dilakukan oleh   pengakuan para peserta maupun ketua pengcab kabupaten/kota begitu tegas dan disiplin, hal ini bertujuan untuk membuat perubahan mindset dan perilaku atlet yang sesungguhnya, tanpa melihat siapa dan apa pengcab ataupun para peserta/atletnya.

"Saya melakukan ini selain mandat yang diberikan kepada saya, sebenarnya tugas ini merupakan hal yang sulit dan berat bagi saya dan tim karena tujuannya mempertahankan apa yang sudah baik dan meningkatkan pembinaan sejak dini menjadi yang lebih baik lagi diantaranya masalah kedisiplinan para atlet dan administrasi, salah satunya hal administrasi Mutasi dan hal -hal yang bersifat Tekhnis, dan saya hanya membantu serta menjalankan apa yang sudah menjadi ketentuan dan pesan dari ketua umum pengprov, untuk menjaga Marwah organisasi dan memberikan edukasi serta sosialisasi bahwa tidak semudah itu dan gampang dilaksanakan untuk membina lebih baik lg atletnya yang dimulai dari hal kecil terutama yang ditekankan adalah menjunjung tinggi sportifitas," tegas Lia.

Hal ini dapat diterima oleh para pengcab kab/kota  dikarenakan hal yang dilakukan adalah berdasarkan dengan substansi dengan tata tertib, peraturan serta ketentuan yang berlaku yang dimana sudah disepakati sebelumnya melalui rapat koordinasi provinsi yang dihadiri dan sepakat oleh seluruh pengcab kabupaten/kota.

Tidak hanya itu keberhasilan dalam pembinaan terlihat juga dari beberapa pengcab kabupaten/kota yang mengikut sertakan atletnya yang junior dengan usia 8 tahun salah satunya Marco asal kota Depok dan ada juga dari kabupaten Indramayu dan beberapa kabupaten/kota lainnya termasuk Kabupaten Purwakarta.

"Hal ini tidak lepas dari dorongan ketua umum pengprov yang selalu berpesan dan mengingatkan kepada para ketua pengcab kabupaten/kota untuk selalu senantiasa membina atlet dari usia sejak dini untuk menciptakan regenerasi para seniornya dan selalu tertib administrasi," pungkas Lia.