Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia GNI-Berbangsa Tegalwaru Gelar Seminar Lingkungan

Sabtu, 05 Juni 2021

BUALBUAL.com - Green Network Indonesia Bersama Membangun Bangsa (GNI-Berbangsa) Ranting Kecamatan Tegalwaru Mengadakan Kegiatan Diskusi lingkungan dan penanam pohon dengan tema "Restorasi Ekosistem: “Belajar dari hal kecil, mulai dari diri sendiri" di Sasaka Literasi tepatnya di Desa Cadassari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu 05 Juni 2021.

Kegiatan Tersebut dihadiri oleh jajaran pemerintahan dan juga elemen-elemen masyarakat seperti Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, PAC GP Ansor Tegalwaru, PWC ISNU Tegalwaru, ANTARA (Anak Tanah Nusantara), Rumah Suci, Jaringan Sahabat Citarum, Bank Sampah Sari Asih dan juga organisasi serta komunitas lainnya .

Kegiatan tersebut dibuka dengan penyampaian materi oleh Radja Pantun Lumban Gaol selaku DPO GNI-Berbangsa terkait Restorasi Lingkungan.

"Bayangkan saja kalau kita harus merestorasi kerusakan karena penyebab alami (gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dll). Belum lagi kerusakan yang tak kalah dahsyat yaitu kerusakan akibat tindakan manusia (limbah industri, polusi udara, pencemaran air, buang sampah sembarangan, pembakaran hutan, menebang hutan secara liar, perburuan liar, dan hal-hal yang berefek rumah kaca)," ungkapnya pada saat penyampaian materi.

Namun demikian, betapapun sulitnya restorasi, tetap ada yang bisa dilakukan. Paling tidak, kerusakan yang disebabkan oleh manusia dapat diminimalisir atau dicegah, selain melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan yang sudah terjadi. 

Dikatakan bahwa 30% sampah di Purwakarta sendiri tidak terangkut dan terolah oleh pemerintah daerah dikarenakan adanya kendala akomodasi dan daya dukung dari masyarakat terkait kesadaran akan lingkungan khususnya sampah.

Asep Karsidi Pembina DPW Walantara Jawa Barat selaku narasumber dan juga pemerhati lingkungan menambahkan bahwa pemerintah dan masyarakat sendiri mengalami degradasi yang signifikan mengenai sampah di lingkungannya.

Selanjutnya, Ketua GNI-Berbangsa Ranting Tegalwaru Muhamad Ahmad Yani, menegaskan "bahwa Bank Sampah Sari Asih yang digarapnya awalnya terbentuk dari kelompok kecil, waktu demi waktu terus berkembang pesat dan maju, dalam hal ini beliau mengutarakan ketika kami tidak dibantu pun pasti jalan, kalau dibantu sama pihak terkait pasti akan lari lebih cepat", ungkapnya.

"Pemerintah harus bisa menurunkan frekuensi dengan masyarakat agar menjaga dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kualitas lingkungan", paparnya saat penyampaian materi.

Lalu diakhir acara, Ibnu Ramadhan (Sekretaris GNI-Berbangsa Ranting Tegalwaru) "mengajak kepada seluruh elemen organisasi serta pemetintah terkait guna bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan lingkungan dan alam yang asri", tutup Ibnu.

Kegiatan pun ditutup dengan penanaman pohon secara simbolis dan foto bersama.

Dalam hal ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia awalnya dibuat pada hari pertama Konferensi PBB yang berfokus pada interaksi manusia dan lingkungan hidup. Pada 1969, PBB setuju, setelah 3 tahun mereka akan mengadakan konferensi di Swedia yang berfokus pada masalah lingkungan. WED pertama kali dirayakan dengan slogan “Hanya Satu Bumi" (Only One Earth).

Terkait tema Restorasi Ekosistem, menukil dari unep.org, Pakistan akan bertindak sebagai tuan rumah global pada 5 Juni. Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 akan melihat peluncuran Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem. Pada pereingatan WED ini Pakistan akan menyelesaikan penanaman 1 miliar pohon sebagai bagian dari gerakan 10 miliar pohon.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.