Perjuangan Bujuk Rayu Tenaga Medis Ajak PDP Covid-19 Ngamuk untuk Kembali ke Ruang Isolasi

Sabtu, 11 April 2020

BUALBUAL.com - N (52), pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, yang terpaksa dipulangkan, Jumat (11/4) siang kemarin, usai mengamuk di rumah sakit, hari ini dijemput kembali untuk dimasukkan ke ruang isolasi.

Pantauan merdeka.com di kawasan tinggal pasien N, Jalan Pemuda II Samarinda, terlihat Innova KT1405 MZ dari Dinkes Samarinda lebih dulu tiba di depan rumah N, sekira pukul 15.10 Wita. Ada 3 petugas terlihat memakai baju hazmat (Hazardous Material).

"Tolong jangan mendekat. Kami mau bujuk istrinya (pasien N) dulu," kata petugas Dinkes kepada warga di sekitar lokasi berjarak sekitar 50 meter dari rumah N, Sabtu (11/4) sore.

Sekira pukul 15.33 Wita, kembali datang tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Samarinda, didampingi Polri dan TNI. Petugas dalam mobil ambulan, juga dilengkapi baju hazmat.

Empat orang berbaju hazmat, terlihat masuk ke dalam rumah N. Tidak lama, terlihat pasien N, menaiki mobil ambulan, disusul istrinya. Keduanya, meninggalkan rumahnya sekira pukul 15.45 Wita, menuju RS IA Moeis Samarinda.

Petugas BPBD Kota Samarinda berperalatan lengkap penyemprot disinfektan, melakukan penyemprotan di rumah pasien N. "Bapak itu (pasien N) cuma tinggal berdua istrinya, orang lama di sini. Anaknya ada di Bontang (masih di Kalimantan Timur)," ujar warga setempat.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda dr Osa Rafshodia mengatakan, petugas Gugus Tugas Covid-19 lebih dulu melakukan upaya persuasif.

"Iya benar (pasien N dan istri) dibawa, dirawat diisolasi RSUD IA Moeis. Kan dia sekarang mau (dibujuk)," kata Osa, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (11/4).

Osa menerangkan, pagi tadi, tim juga sudah mengambil swab pasien N dan dikirim ke Surabaya hari ini. "Sudah dikirim (swab), belum ada hasilnya," demikian Osa.

Diketahui, pasien N (52), yang masuk PDP Covid-19 di Samarinda, Jumat (10/4) mengamuk di ruang isolasi RSUD AW Syachranie Samarinda. PDP dari klaster Gowa itu, menolak dirawat di ruang isolasi. Dia sempat mengancam petugas medis, dengan kaca yang dia pecahkan di ruang isolasi. Meski sempat dipulangkan, sore ini dia dijemput kembali, dan dibawa ke RSIA Moeis.