PERPAT Tanjungpinang Minta Pemerintah Perhatikan Situs Sejarah

Ahad, 27 Juni 2021

BUALBUAL.com - Perkumpulan Anak Tempatan (PERPAT) Kota Tanjungpinang melaksanakan bakti sosial di Pulau Penyengat, Kelurahan Penyengat, Kota Tanjungpinang, Sabtu (26/6).

Kegiatan bakti sosial ini diselenggarakan dengan membersihkan situs sejarah Benteng Bukit Penggawa di Pulau Penyengat. Kegiatan membersihkan situs sejarah ini merupakan kegiatan yang sebelumnya diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang langsung kepada anggota PERPAT Tanjungpinang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD Perpat Kota Tanjungpinang Razali kepada awak media.

“Hari ini DPD PERPAT Tanjungpinang bersama masyarakat Pulau Penyengat melakukan gotong royong di situs sejarah Benteng Bukit Penggawa, Pulau Penyengat. Hal ini merupakan jawaban kami atas permintaan dari Kabid Sejarah & Cagar Budaya Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Tanjungpinang (Wimmy Dharma Hidayat) melalui media kemaren,” terang Jali.

Kemudian ia menambahkan bahwa, PERPAT Tanjungpinang akan kembali melakukan pembersihan di situs sejarah tersebut. Karena melihat Benteng ini sudah menjadi hutan dan semak belukar sehingga butuh waktu beberapa hari untuk membersihkannya.

"Kemudian kami berharap pemerintah juga harus memperhatikan situs tersebut, Karena selama ini Situs Sejarah Benteng Punggawa ini tidak terawat dan tidak pernah diperhatikan pemeliharaan dan perawatannya oleh pemerintah,” jelas Ketua PERPAT ini.

Berdasarkan pantauan kami sebanyak puluhan anggota Perpat hadir menggunakan dua pompong untuk mengikuti Bakti Sosial di Pulau Penyengat ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain membersihkan Benteng Bukti Punggawa, PERPAT Tanjungpinang juga membersihkan Makam Raja Haji Fisabilillah sehingga kegiatan baksos ini di gelar dua titik di Pulau Penyengat Indrasakti.

Menanggapi kegiatan yang dilakukan oleh DPD PERPAT Kota Tanjungpinang, Kabid Sejarah & Cagar Budaya Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Tanjungpinang Wimmy Dharma Hidayat melalui telepon selulernya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DPD PERPAT Tanjungpinang. “Alhamdulillah bukti mereka cinta terhadap cagar budaya," ujarnya kepada media ini, Sabtu (26/6).

Kemudian Wimmy menerangkan bahwa, ini wujud partisipasi masyarakat terhadap cagar budaya di daerahnya. Karena terus terang,  pemerintah kita belum mampu untuk menghandle semua Cagar Budaya yang ada, dalam artian membersihkan Cagar Budaya yang  bersemak itu karena keterbatasan anggaran dan personil. 

"Memang kalau cagar budaya yang sifatnya hanya tinggal puing-puing saja, sulit juga mau dilestarikan karena belum mampu mengungkapkan nilai sejarahnya,” ungkap Wimmy.

Ketika ditanyakan perihal Benteng tersebut yang tidak pernah diperhatikan oleh pejabat-pejabat sebelumnya beliau menjawab. “Kita belum ada menempatkan juru pelihara di situ, karena mungkin pejabat sebelumnya juga berfikir hanya sekedar puing-puing aja jadi kurang diperhatikan,” tutup Mantan Sekcam Tanjungpinang Barat tersebut.