Petanda Ekonomi Lemah! Pedagang Nasi Uduk Curhat ke Jokowi Sering Diutang Pembeli

Rabu, 09 Januari 2019

BUALBUAL.com, Cuaca mendung selepas hujan dengan kondisi tanah yang becek, tak menyurutkan ibu-ibu di Kelurahan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo, di Lapangan Perisma, Rabu (9/1). Jokowi hadir untuk meninjau penerima pinjaman Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Sebelum ke lokasi acara, Jokowi sempat menghampiri Sutinah, seorang ibu yang berjualan nasi uduk di kawasan tersebut. Jokowi yang turut didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertanya kepada Sutinah mengenai modal yang diterima dari Mekaar. Menurut Sutinah dirinya menerima bantuan modal Mekaar sekitar Rp2 juta. Namun, Sutinah merasa kurang dan meminta kepada Jokowi agar ditambah bantuan modal tersebut. "Dua juta itu jadi apa dulu? Ditambah itu nanti gampang," kata Jokowi "Belanja kan misalnya Rp500 ribu (buat modal), terus ada yang ngutang, bayar mingguan, jadi muter-muter di situ (uangnya)," ujarnya Sutinah menimpali Jokowi. Jokowi kemudian mengingatkan Sutinah untuk meningkatkan usahanya. Dia mengatakan pemberian modal bisa ditingkatkan bila usaha yang dijalankan Sutinah terus berkembang. Jokowi kemudian meninggalkan warung nasi uduk untuk ke tempat acara di Lapangan Perisma. Calon presiden nomor 01 itu pun disambut meriah oleh warga setempat saat berjalan menuju lapangan. Para warga memanggil nama Jokowi sembari mengulurkan tangan ke arah mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Jokowi pun menyambut dengan menyalami tangan warga satu per satu. Jokowi terus berjalan menuju tenda yang berdiri di tengah Lapangan Perisma. Kondisi tanah becek tak menghalangi Jokowi dan Anies untuk menyambangi ibu-ibu yang telah hadir di tenda tersebut. Di tengah sambutannya, Jokowi lantas meminta ibu-ibu penerima bantuan modal Mekaar untuk maju ke depan. Dua orang ibu bernama Sarmah dan Rumini kemudian maju menghampiri Jokowi. Jokowi lantas bertanya kepada dua orang ibu tersebut soal usaha yang dijalankan. Sarmah mengaku berjualan nasi Warteg, sementara Rumini membuka bengkel tambal ban yang dijalankan anaknya.
Pedagang Nasi Uduk Curhat ke Jokowi Sering Diutang Pembeli
Presiden Joko Widodo (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Mantan wali kota Solo itu kemudian mengonfirmasi kepada Sarmah tentang modal yang diterima dari Mekaar. Sarmah mengaku mendapat pinjaman modal sekitar Rp2 juta. Uang tersebut, kata Sarmah digunakan untuk belanja kebutuhan sayuran dan minuman. Jokowi pun bertanya berapa harga nasi dengan sepotong ayam dan sayur kepada Sarmah. Jokowi lantas menanyakan pendapatan per hari Sarmah dari usaha nasi Wartag tersebut. Sarmah menyebut dirinya bisa mengantongi pendapatan Rp150 ribu per hari. Namun, kata Sarmah banyak pelanggannya yang mengutang dan memilih membayarnya seminggu sekali. Jokowi sontak berseloroh kepada Sarmah. Dia menyarakan apakah dirinya boleh mengutang jika makan di warung Warteg Sarmah. "Misalnya saya ke warung ibu, saya ngutang juga boleh?" kata Jokowi. "Boleh, gratis," jawab Sarmah yang disambut tawa hadirin. Namun, Jokowi mengingatkan agar Sarmah dan pengusaha kecil lainnya agar tak memberikan gratis kepada siapapun termasuk dirinya. Menurut Jokowi, usaha akan rugi bila memberi gratis kepada pelanggan. "Hati-hati ibu-ibu, saya titip ya, saya datang ke bu Sarmah, saya makan, jangan sampai yang namanya gratis. Orang usaha enggak ada yang namanya gratis, rugi nanti. Utang boleh bayarnya seminggu, tapi juga ditagih, harus bayar," ujar Jokowi. "Tapi banyak yang kabur pak. Yang ngutang di depan rumah, pada pulang kampung," sambung Sarmah yang langsung disambut tawa hadirin. Jokowi meminta kepada para penerima modal Mekaar untuk giat menjalankan usahanya. Dia mengingatkan bahwa dirinya merupakan pengusaha yang berangkat dari bawah dan terus membesar hingga kini. "Saya juga alami dulu, dari mikro, gede, gede, gede,. Usahanya harus diperbesar terus. Kalau Mekaar enggak mampu (kasih pinjaman) bisa pindah ke bank," kata Jokowi. Selepas itu, Jokowi langsung memberikan foto bersama dengan dua ibu tersebut. Menurut Jokowi, pembagian foto tersebut merupakan pengganti sepeda yang saat ini dilarang KPU untuk dibagikan kepada warga saat masa kampanye Pilpres 2019. "Biasanya kalau maju saya beri sepeda, ini tidak boleh ngasih sepeda, tapi saya kasih foto saja. Cepet kan fotonya. Nanti ke temu lagi tahun depan ibu dapat lebih dari itu," kata dia.   Sumber: cnnindonesia