Petani Daerah Riau Masih Belum Sejahtera

Kamis, 05 September 2019

BUALBUAL.com - Pada Agustus 2019 Nilai Tukar Petani (NTP) di provinsi Riau sebesar 93,48 atau hanya naik 1,17 persen dibanding NTP Juli 2019 sebesar 92,40. "NTP Agustus 2019 sebesar 93,48 dapat diartikan bahwa petani secara umum mengalami defisit. NTP dibawah 100 diartikan bahwa petani masih belum sejahtera," ujar Kepala BPS Riau Kepala BPS provinsi Riau Misfaruddin, Kamis (5/9/2019). Ia menjelaskan, kenaikan NTP ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar -0,31 persen. "Defisit ini terutama terjadi pada petani subsektor tanaman pangan yakni sebesar 99,70, subsektor peternakan 99,29 dan perkebunan rakyat 87,86," cakapnya. "Sementara itu, subsektor yang mengalami surplus adalah subsektor perikanan 111,93 dan subsektor hortikultura dengan angka 102,15," imbuhnya. Kenaikan NTP di provinsi Riau pada Agustus 2019 terjadi pada semua subsektor penyusun NTP, yaitu subsektor hortikultura naik sebesar 2,58 persen. "Kemudian subsektor peternakan naik sebesar 1,36 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 1,17 persen, subsektor perikanan naik sebesar 0,68 persen," tukasnya. Sebagai informasi Nilai Tukar Petani adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.     Sumber: cakaplah