Petasan dan Meriam Bambu Membuat Tim BBKSDA Kesulitan Menggiring Gajah Liar di Inhu-Riau

Senin, 17 Juni 2019

BUALBUAL.com - Tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih melakukan penggiringan kawanan gajah liar di Kecamatan Peranap, kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Ada enam ekor gajah yang terpantau masuk kawasan perkebunan masyarakat. Kabidwil I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, mengatakan bahwa proses penggiringan saat ini makin sulit. Karena kawanan gajah tersebut sudah berada di perkebunan tua yang sudah tidak dirawat lagi. "Topografinya sulit, rumputnya juga sudah tinggi. Makanya proses penggiringan berlangsung lama," sebut Hasen, Senin (17/6/2019). Selain itu, kesulitan lain yang dihadapi oleh petugas yakni kondisi kawanan gajah yang sudah terpisah-pisah. Masyarakat yang khawatir kebunnya dirusak gajah membuat bunyi-bunyian dari petasan dan meriam bambu. "Bunyi-bunyian ini membuat gajah panik. Jadi gajah tersebut terpisah dari kawanannya," kata Hansen. Gajah panik ini juga akan membahayakan tim dan juga gajah jinak yang ikut menggiring. Karena jika panik, gajah liar nanti bisa berkelahi dan membuat kondisi semakin sulit. "Nantinya kalau berkelahi dan terluka, gajah bisa buas dan akan membahayakan masyarakat," ungkap Hansen. Untuk itu Hansen mengimbau agar masyarakat sekitar tidak beraktivitas di kebun dan tidak membuat bunyi-bunyian. Hansen juga mengatakan untuk sementara gajah jinak juga diistirahatkan agar tidak kelelahan.***   Sumber: Cakaplah