Pihak Ponpes Daarul Rahman Tempuling Klarifikasi dan Cerita Kronologis Adanya Dugaan Pengeroyokan Santri

Rabu, 17 November 2021

BUALBUAL.com - Pihak Pondok pesantren (Ponpes) Daarul Rahman Tempuling, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memberikan klarifikasi dugaan adanya pemukulan dan pengeroyokan terhadap salah satu santri yang dilakukan oleh seniornya, Selasa (16/11/2021).

Hal itu dipaparkan langsung Kyai Badrun Masran, S.Ag selaku pengasuh Ponpes Daarul Rahman Tempuling. Ia membenarkan adanya pemukulan dan menceritakan kronologis peristiwa yang terjadi pada Senin (8/11) lalu itu. 

"Awalnya terjadi kehilangan pakaian milik MRH di salah satu kamar Ponpes ini. Oleh kepala kamarnya, YS mengatakan jika saya temukan baju hilang itu, maka si MRH ini harus melakukan push up 100 kali, namun tidak digubris oleh MRH. Nah saat orang tua MRH ini datang, MRH mengadukan hal itu kepada orang tuanya dengan mengatakan dia didenda 100 ribu," ungkapnya, didampingi beberapa pengurus Ponpes Daarul Rahman Tempuling. 

Setelah orang tua MRH pulang, YS mengatakan hanya bercanda kepada MRH. Akhirnya, dikatakan pihak ponpes, YS ditantang oleh MRH untuk berkelahi. 

"Sampai suatu saat, setelah shalat dhuha terjadi perkelahian dan pemukulan. Pada saat pemukulan hanya 2 orang yang memukul, sisanya menonton karena tidak berani melerai. Itu terjadi di kamar dan pintu tidak dalam keadaan tertutup," ungkap Kyai Badrun. 

Dipaparkannya, yang memukul MRH yakni YS dan BK, sama-sama satu kali pukulan, juga memang ada kayu broti di lokasi itu. Namun setelah kejadian, santri yang bertengkar ini masih berkumpul dan menjalani aktivitas seperti biasa.

Tiba pada Minggu selanjutnya, orang tua MRH datang dan membawa pulang MRH. 

"Kami tidak anti hukum, jika hal yang dianggap bisa diselesaikan secara keluarga diselesaikan secara keluarga dan kami yang membina," tukasnya.