Pilkada Serentak 2017 PPP Pecah Belah Dukungan Bakal Calon, Hampir Disetiap Daerah

Sabtu, 08 Oktober 2016

Bualbual.com - Jakarta, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali pecah. Dua kubu di internal partai memperlihatkan gapnya di Pilgub DKI. Kubu Rohamurmuzy mendukung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, sementara faksi Djan Faridz mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Ketum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz kemarin mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon petahana tersebut. Dia mengklaim dukungan itu berdasarkan rapat pleno tertanggal 4 Oktober yang dihadiri seluruh pengurus DPW PPP, termasuk Jakarta. "Menyikapi konstelasi Pilkada DKI Jakarta, DPP PPP menyatakan sikap mempertimbangkan untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat," ucap Faridz. Sebagai tindak lanjutnya, Faridz akan membuat kontrak politik untuk ditandatangani dukungan kepada Ahok-Djarot. "Kata pertimbangan, kenapa kalimat pertimbangan. Di mana persyaratan yang kami ajukan disepakati terlebih dahulu oleh Ahok-Dajrot. Kalau sudah disepakati baru secara resmi kami mendukung dan mendeklarasikan Ahok-Djarot," terangnya. Dia melanjutkan, akan bertemu secara khusus dengan Ahok-Djarot serta para partai politik pengusung dalam waktu dekat. Menurutnya, kontrak politik serta perjanjian tersebut untuk kepentingan umat Islam secara keseluruhan. "Intinya, kontrak politik kita berisi kesepakatan-kesepakatan yang merupakan kepentingan dan bermanfaat bagi umat Islam. Ini bukan kepentingan PPP, tapi kepentingan umat Islam," terang Djan. Politikus Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung memilih berseberangan dengan keputusan Faridz. Meski dia selama ini menjadi loyalis Faridz, namun soal sikap di Pilgub DKI, dia kukuh pada pendiriannya. "Tetapi secara pribadi saya tidak mendukung (Ahok-Djarot), gitu aja," lanjut Ketua DPW PPP DKI ini. Oleh sebab itu, Lulung tidak ingin terlibat pada tim pemenangan Ahok-Djarot yang dibentuk Faridz. Dengan tegas dia mengatakan bahwa perbedaan sikap tersebut tidak akan membuat dirinya keluar dari PPP. "Saya besar di partai. Ya harus dihormati hak politik saya," tandas Lulung. Sementara Sekjen PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani mempersilakan Faridz mendukung Ahok-Djarot. Namun Arsul menegaskan jika Faridz ingin mengusung jagoannya via parpol tentu ada aturan dan mekanisme yang harus dilalui. "Kalau soal kubu Djan, kalau mendukung orang peroang silakan saja. Tapi kan tidak bisa mengusung. Tapi kalau atas nama parpol kan ada aturannya," kata Arsul di kompleks Parlemen. Arsul memastikan pihaknya akan tetap pada keputusan tidak akan mendukung Ahok-Djarot. Sebab tidak konstituen PPP yang menghendaki atau mengusulkan dukungan kepada Ahok-Djarot di Pilgub DKI. "Kenapa PPP tidak mendukung Ahok-Djarot karena tidak ada satu pun segmen atau konstituen PPP yang mengajukan usulan agar DPP PPP mendukung Ahok," tegasnya. "Itu tidak ada, kalau parpol, yang konstituen dan pemangku kepentingannya tidak ada yang mengusulkan kemudian DPP partai membuat keputusan mengusung seseorang yang tidak segmen pun mengusulkan, lalu itu mewakili siapa," sambung Arsul.   BBC/Ucl