Pinta Warga Desa Mahato Minta PT Naga Mas Berhenti Buang Limbah ke Sungai Sei Setalas

Senin, 11 Maret 2019

BUALBUAL.com, Warga Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, meminta PT Naga Mas Agro Mulia untuk tidak lagi membuang limbah ke Sei Setalas. Hal itu disamapiakan Kepala Desa Mahato Firiadi, Senin (11/3/2019),  menyikapi banyaknya keluhan masyarakat terkait aktivitas perusahaan kelapa sawit tersebut. Menurut Firiadi, pihaknya sudah banyak menerima keluhan masyarakat terkait aktivitas pengolahan limbah PT Naga Mas yang dinilai banyak memberikan kerugian kepada masyarakat Mahato. Diakuinya, sejak beroperasi PT Naga Mas sangat minim memberikan perhatian kepada masyarakat Mahato. Selain minim memberikan CSR kepada masyarakat sekitar, perusahaan juga tak pernah mengakomodir kepentingan masyarakat, serta memberikan porsi yang layak kepada warga Mahato bekerja di perusahaan itu. Padahal, kata Firiadi, limbah hasil pengolahan kelapa sawit di PT Naga Mas selalu mereka buang ke Sungai Seitalas yang posisinya berada di Desa Mahato. “Perusahaan itu (PT. Naga Mas, red) hanya memerikan kami limbah mereka saja. Sementara perhatian mereka terhadap warga kami sangat minim. Padahal, sejak perusahaan itu beroperasi hasil tangkapan ikan warga kami di Sei Setalas jauh menurun, kemudian ada juga warga kami pernah mengalami gatal-gatal setelah mandi di sungai tersebut,“ cakap Firiadi. Firiadi berharap, pemerintah daerah agar benar-benar memperhatikan keluhan masyarakat ini. Menrutnya, pemerintah hendaknya memberikan perlindungan kepada masyarakat atas praktik-praktik industrial yang merugikan masyarakat. Sementara itu, Manager Pabrik PT Naga Mas Rony Syahrial membantah jika pihaknya membuang limbah berbahaya ke Sei Setalas tanpa melalui mekanisme dan jelas. Menurutnya, proses pengolahan limbah di PT. Nagamas hingga pembuanganya ke sungai sudah terstandarisasi serta telah memenuhi baku mutu yang disyaratkan Dinas Lingkungan Hidup. “Limbah kami diolah di 12 kolam pengolahan limbah. Pengolahan ini bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan berbahaya sehingga cairan yang dibuang ke sungai itu benar-benar aman dan tidak membahayakan makhluk hidup,” jelas Rony. Terkait minimnya perhatian terhadap masyarakat, Rony Syahrial juga membantah terkait hal itu. Ia mengaku setiap ada permintaan warga, seperti perbaikan jalan atau fasilitas umum perusahaan selalu siap memberikan bantuan. “Kita juga berdayakan masyarakat tempatan untuk bekerja di perusahaan, tapikan dalam penerimaan karyawan itu, perusahaan juga punya SOP sendiri dalam rekrutmen penerimaan, dan hal itu adalah hak prerogatifnya kantor pusat kami," tukasnya.
Sumber : Cakaplah