Pjs Gubernur Kepri dan Bupati Bintan Tinjau Produksi Olahan Kayu Triplek di Galang Batang

Jumat, 13 November 2020

BUALBUAL.com - Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Provinsi Kepri, Dr Drs Bachtiar Baharuddin bersama Pjs Bupati Bintan Drs Buralimar mengunjungi Industri Manufacture PT Industri Segantang Lada (PT ISLA) di Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kamis (12/11/2020) pagi.

Pada kesempatan itu, Pjs Gubernur Kepri bersama rombongan melihat secara langsung cara produksi olahan Kayu triplek menjadi Kitchen Seat yang akan di ekspor ke Amerika.

“Pada hari ini saya sangat bangga sama sekali dengan adanya industri ini di Provinsi Kepri. Untuk itu, saya meminta agar segala Pemerintah dan kita semua harus mendukung agar industri ini dapat terus berjalan,” tegas Bacthiar.

Bachtiar mengatakan di masa pandemic ini banyak industry tidak berkembang, namun ternyata di Bintan Industry Manufacture seperti ini masih bisa berkembang. Semoga tujuan dari dikeluarkannya UU Omnibuslaw, Industri-industri seperti ini dapat berkembang besar serta menyerap tenaga kerja di daerah.

“Diperhatikan bahwa hari ini sebagai contoh kepada pemerintah daerah yang lain termasuk Kabupaten/Kota. Kepada para pengusaha harus dilayani apa yang menjadi hambatan bagi para pengusaha agar segera diatasi,” ucapnya.

Bachtiar juga memuji keberadaan PT ISLA. Terutama COE PT ISLA yang tetap mampu mempekerjakan karyawannya walaupun di Pandemi Covid 19.

“Sebagaimana arahan dari Presiden RI, disoroti pada situasi saat ini Gas dan rem maksudnya, jika kasus Covid-19nya meningkat maka harus kita perketat jika kasus Covid-19 bisa di kendalikan maka kami mendorong industri untuk bergerak kembali supaya pertumbuhan ekonomi di daerah makin meningkat,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO PT ISLA, Edy Ja’far mengungkapkan, pihaknya mengaku serius meminta dukungan pemerintah pusat maupun daerah agar menambah investasi untuk sektor lain, pengembangan dan dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.

“Untuk itu perjalanan kami ini kurang lebih sudah dua tahun ini kami meminta supaya diarahkan lagi legalitas sebagaimana aturan yang berlaku,” ungkap Edy.

Edy juga berharap dukungan dari semua kalangan agar kawasan 500 Ha ini bisa sesuai dengan target ditambah lagi dengan kawasan terpadu kota satelit yang terdapat kawasan industri, pariwisata dan perdagangan di Batu Licin seluas 874 Ha,” tutupnya.