Polisi Akan Selidiki Terkait Proyek Pengadaan Pompa Air di Bengkalis

Rabu, 15 Januari 2020

BUALBUAL.com - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyelidiki dugaan penyimpangan dalam proyek pengadaan pompa air di Kabupaten Bengkalis. Proyek yang dianggarkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis itu gagal. Seharusnya pengadaan 86 unit pompa air itu dilaksanakan pada 2019 lalu. Kegiatan itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Bengkalis. Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, membenarkan adanya pengusutan kasus itu. Menurutnya, kasus masih dalam proses penyelidikan. "Ditangani Polres Bengkalis," ujar Sunarto, Rabu (15/1/2020). Sunarto menjelaskan, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan menjadi prioritas Polda Riau dan jajaran. Terutama di daerah pesisir Riau yang mayoritas lahannya gambut dan mudah terbakar. Gagalnya proyek pengadaan pompa air tentu akan berdampak terhadap penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2020. Apalagi, sejak awal tahun sudah bermunculan titik panas dan itu perlu diantisipasi sejak dini. "Kami perlu menyelidiki itu (gagalnya pengadaan pompa air). Apa masalahnya, kenapa bisa begitu," tutur Sunarto. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau panjang bersifat kering terjadi selama tujuh bulan. Kebakaran lahan pada tahun 2020 diprediksi lebih parah dari tahun sebelumnya. Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi, menyebutkan, Polda Riau sudah menyiapkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning agar titik api bisa diantisipasi cepat. Aplikasi ini menggabungkan sistem, sumber daya manusia, dan teknologi. Pada awal tahun 2020, titik panas sudah terpantau di pesisir Riau, terbanyak di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Selain itu juga ada di Siak, Dumai, Rokan Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Kabupaten Indragiri Hulu. Data dari BMKG, Selasa (14/1/2020), terpantau Rohil ada 1 hotspot, Dumai 15 hotspot, Bengkalis 16 hotspot, Meranti 9, Siak 3, Pelalawan 8, Inhu 2, Inhil 6 dan Kuantan Singingi 1 hotspot. Total luas lahan terbakar 62,03 hektare.     Sumber: cakaplah