'Presiden Jokowi, Tolong Pecat Direksi BPJS yang Minta Kenaikan saat Rakyat Susah'

Ahad, 17 Mei 2020

Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Paripurna Perdana di Istana. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

BUALBUAL.com - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan iuran BPJS Kesehatan. AHY mengibaratkan, rakyat sudah jatuh tertimpa tangga karena kebijakan tersebut.

Setuju dengan AHY, Anggota DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menilai, kebijakan itu membebani rakyat yang mengalami kesulitan ekonomi karena penyebaran virus corona tak kunjung reda.

Andre menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan mengabaikan putusan Mahkamah Agung (MA) yang sebelumnya telah membatalkan rencana kenaikan iuran BPJS dalam Perpres No.75/2019. Dia menilai, pemerintah kurang sensitif terhadap persoalan yang dihadapi negara belakangan ini.

"Rakyat lagi susah. Kenapa iuran BPJS dinaikkan? Pemerintah kurang peka," kata Andre, Jumat (15/5).

Andre pun menyarankan agar Presiden Jokowi memecat jajaran direksi BPJS yang mengusulkan kenaikan iuran di saat rakyat sedang susah.

"Saran saya pak Jokowi. Tolong Pecat Direksi BPJS kesehatan yang meminta kenaikan di saat rakyat lagi susah akibat Wabah Covid-19,” kata Andre.

Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat ini meminta pemerintah pusat tidak membuat kebijakan yang menyusahkan rakyat.

"Tolong jangan bikin kebijakan yang membuat rakyat semakin susah," tegasnya.

1 dari 1 halaman

Banyak Dikorup

Terpisah, Waketum Gerindra Arief Poyuono menyayangkan langkah pemerintah menaikkan harga iuran BPJS. Pasalnya, perekonomian masyarakat sedang menuju peningkatan kemiskinan secara nasional. Ada yang di PHK, gajinya dipotong dan dipecat tanpa gaji.

"Serta banyaknya sektor sektor usaha UKM yang bangkrut, ini kok malah iuran BPJS Kesehatan dinaikan, dimana ya pemikiran waras pemerintah ini," ujar dia.

Menurut da, banyak warga miskin yang kewalahan membeli beras. Apalagi harus membayar iuran BPJS yang naik.

"Saya sependapat dengan AHY mengkritik keras kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena memang defisit dana BPJS kesehatan itu diakibatkan banyak yang bocor dikorup," tuturnya.