Puluhan Nelayan penuhi Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Senayang

Jumat, 28 Juli 2017

Bualbual - Senayang, puluhan nelayan tradisional bubu ketam memenuhi ruangan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Senayang, Jum'at(28/07), meminta kejelasan dan perlindungan terhadap pukat-pukat jaring yang beredar bebas diperairan 8 mil dari pulau kentar senayang. Mereka mengeluhkan bahwasanya tempat untuk mencari makan sehari-hari sudah tidak aman lagi, banyaknya pukat-pukat di laut kentar menyapu bubu-bubu milik nelayan tradisional senayang. [caption id="attachment_12624" align="alignnone" width="169"] Ketua Koperasi Nelayan PBK senayang[/caption] Muhdi selaku ketua Koperasi Nelayan Persatuan Bubu Ketam ( PBK ) mengatakan bahwa kami sangat mengeluh dengan keadaan sekarang, kami sudah beberapa kali mengadu ke Dinas DKP, bahkan sewaktu dinas berada di Kabupaten kami juga pernah mengadu masalah pukat tersebut, namun belum ada respon positif yang kami dapat", tutur dia. "Bagaimana tidak mengeluh harga 1 buah bubu lengkap dengan rotan itu 70 ribu rupiah, sedangkan bubu yang hilang di hantam pukat jaring itu sekitar 50 buah sekali hilang, dan dalam sekelam ( 1 bulan ) hanya dapat 1 minggu turun untuk mencari ketam sedangkan pukat tiap hari beroperasi, maka dari ini kami berharap kepada Dinas terkait ataupun aparat penegak hukum untuk turut membantu kami dalam masalah ini, lokasi penempatan bubu 6 mil - 8 mil dari pulau kentar, itu pun nasib-nasib tidak hilang, ungkap dia kepada bualbual.com Dan hari ini kami datang lagi ke Dinas ingin menanyakan apakah pukat itu diberikan izinkan di perairan senayang ? Dan pukat itu bukan pukat dari wilayah lingga melainkan daerah luar lingga, sambungnya. "Kami sangat berharap adanya tindakan dari pemerintah setempat ataupun aparat, sebab disitulah tempat kami mencari makan untuk keluarga.   Editor : bdn