PUPR Koordinasi dengan Kejati Terkait Denda, Terkait Pembangunan Flyover yang Terlambat

Selasa, 25 Desember 2018

BUALBUAL.com, Setelah pembangunan jembatan Siak IV dipastikan tidak akan selesai pada akhir tahun 2018 ini, kini giliran pembangunan dua flyover, baik di simpang Pasar Pagi Arengka maupun simpang mall SKA Pekanbaru, tidak akan selesai pengerjaannya pada akhir tahun ini. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, masih berkoordinasi dengan Tim Pengawalan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Dan pihak kontraktor flyover Pasar Pagi Arengka sudah bersedia membayar denda keterlambatan pengerjaan. Sedangkan untuk denda Flyover Simpang SKA, masih dipertimbangkan. "Kita masih berkoordinasi dengan Kejati Riau untuk menerapkan denda keterlambatan pada pembangunan Flyover Simpang SKA ini," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau, Yunnan Haris. Dijelaskannya, keterlambatan pembangunan flyover Simpang SKA, bukan disebabkan oleh kelalaian kontraktor. Melainkan karena adanya keterlambatan pengiriman bahan baku dari pemasok. Sehingga masih dipertimbangkan untuk penerapan dendanya. Bahan baku yang terlambat datang tersebut adalah aramko atau baja setengah lingkaran. Aramko ini berfungsi untuk terowongan di u-turn. “Harusnya aramko ini datang pada Agustus kemarin. Tapi baru bulan kemarin datangnya," kata dia. Dengan demikian, kata Yunan, Otomatis, kesalahan tersebut disebabkan oleh pemasok aramko tersebut. Kondisi ini tak hanya dialami oleh kontraktor di Riau. Tapi di seluruh Indonesia. “Semua pembangunan flyover yang menggunakan aramko, terlambat semuanya karena pemasok," jelasnya. Saat ini, realisasi pembangunan Flyover Simpang SKA, sudah di angka 92 persen lebih. Ada beberapa pengerjaan yang harus diselesaikan lagi. Yakni, pemasangan dua girder dalam satu bentang. Kemudian, pemasangan aramko pada u-turn. "SKA itu tinggal naikkan girder. Ada dua girder dalam satu bentang lagi. Aspal juga sudah di arah Transmart," ungkapnya. Yunan mengakui, bahwa pembangunan Flyover Simpang SKA juga mengalami keterlambatan. Hingga akhir Desember mendatang, diperkirakan realisasi pembangunan flyover tersebut berada di angka 97-98 persen. "Tinggal sedikit lagi. Palingan terlambat tiga persen. 98-98 posisi mereka sampai akhir tahun," jelasnya. Sedangkan untuk realisasi pembangunan Flyover Pasar Pagi Arengka, sudah berada di angka 93 persen. Diprediksi Flyover Pasar Pagi Arengka ini juga terlambat. "Di Pasar Pagi tinggal pengecoran dan finishing. Bentang utama jembatan atau box girder sudah terpasang. Bekisting atau tiang sudah berdiri. Jadi tinggal cor lagi," kata dia. Setelah dicor, maka pengerjaan selanjutnya adalah pengaspalan, dan finishing. Tapi kata Yunnan, pengerjaan tersebut tak akan selesai di akhir Desember ini. Ada keterlambatan sekitar tiga persen. Berbeda dengan Flyover Simpang SKA, kontraktor Flyover Pasar Pagi Arengka sudah bersedia untuk dikenai denda keterlambatan. “Ini memang agak terlambat. Lewat Desember kayaknya itu. Tapi kontraktor siap untuk didenda. Diperkirakan, kedua flyover ini baru bisa rampung di awal atau pertengahan Januari 2019,” tutupnya.   Sumber: cakaplah