BUALBUAL.com - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengungkapkan banyak rumah sakit di daerah-daerah yang kaget menghadapi lonjakan pasien virus corona (Covid-19). Sekretaris Jenderal Persi Lia Gardenia Partakusuma mengatakan tak sedikit rumah sakit di daerah yang tidak memiliki cukup ruang isolasi dan peralatan medis lainnya untuk memeriksa pasien dalam pemantauan (PDP) hingga pasien positif Covid-19. "Keluhannya tidak hanya di satu daerah, di berbagai daerah terjangkit ya seperti kurangnya APD (Alat Pelindung Diri), kurang ruang isolasi, hingga tenaga medis. Menangani pasien corona itu semuanya serba khusus mulai dari ruangan, suster, hingga dokter. Dokter yang sudah menangani pasien Covid-19 tidak bisa tangani pasien penyakit lain karena berisiko menularkan corona," kata Lia pada Sabtu (28/3). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 2.813 rumah sakit di seluruh Indonesia, untuk melayani 264 juta penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, lebih dari separuhnya berada di Pulau Jawa (1629 RS), dengan rincian 381 di Jawa Timur, 350 di Jawa Barat, 290 di Jawa Tengah, 203 di DKI Jakarta, dan 82 di Yogyakarta. Lia juga tidak memungkiri bahwa rumah sakit-rumah sakit di kota besar seperti DKI Jakarta juga sudah mulai kewalahan menangani pasien corona. Apalagi, katanya, DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan kasus corona terbanyak. "Bagaimana tidak kewalahan, warga panik jadi semua orang yang batuk dan demam semuanya ingin diperiksa. Karena itu, rumah sakit juga harus punya strategi di masa-masa seperti ini," ujar Lia.
|