Rumah Yatim Terus Bergerak Membantu Pemerintah Lawan Corona

Sabtu, 28 Maret 2020

BUALBUAL.com - Aksi kepedulian dan komitmen bersama melawan ancaman wabah Corona terus mengalir. Selain dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, bantuan untuk tenaga medis yang menjadi pahlawan di garda terdepan terus berdatangan.

Seperti yang diterapkan Rumah Yatim terus bergerak membantu pemerintah dalam memerangi wabah corona virus disease (Covid-19). Salah satunya dengan membagikan 2000 masker kepada sejumlah tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Zainab, Jumat (28/3/2020).

Selain itu aksi kepedulian juga dilakukan di Rumah Sakit Professor Doktor Tabrani Pekanbaru. Relawan Rumah Yatim cabang Pekanbaru, Rista menuturkan, pemberian masker dikarenakan tenaga medis yang ada di Rumah Sakit tersebut sangat kekurangan masker. Padahal Rumah Sakit tersebut merupakan salah Rumah Sakit yang menjadi rujukan.

“Ini Rumah Sakit rujukan, jadi kalau sudah ada tanda-tanda gejala covid baru di rujuk ke RSIA Zainab, namun RSIA ini tidak merawat pasien positif covid. Jadi hanya untuk merawat pasien yang merasakan gejala-gejala,” tuturnya.

Pada saat pemberian masker, kata dia, para dokter begitu terharu mendapat bantuan 2000 masker yang di berikan secara cuma-cuma oleh Rumah Yatim. Sebab di saat kondisi wabah seperti ini, sudah tidak ada lagi yang menjual masker, kalaupun ada harganya sangatlah mahal.

Di tengah kelangkaan masker, Rumah Yatim cabang Pekanbaru masih memiliki stok masker sisa peristiwa kabut asap lalu. Untuk itulah Rumah Yatim menyalurkan bantuan masker bagi tenaga medis dan masyarakat sekitar. Terlebih, kata Rista, dia mendengar cerita bahwa di RSIA tersebut sudah tidak lagi memiliki stok masker yang sesuai dengan standar Rumah Sakit.

“Alhamdulillah ada donatur yang ngeshare bahwa di Rumah Sakit itu perlu masker katanya sampe kekurangan masker, ternyata memang ia. Sampai pengawas Rumah Sakit nya kata beliau menjahit masker dari kain, bahkan dokter yang operasi pun pakai masker kain bukan masker yang sesuai dengan standarisasi,” paparnya. (MCR)**