Sampaikan Hasil Studi Banding, APDESI Inhil: Semua Butuh Proses, Semoga Bisa Diterapkan ke Masing-masing Desa

Senin, 30 Mei 2022

Said Khairul Hanafiah (Ketua APDESI Inhil Terpilih)

BUALBUAL.com - Ketua Asosiasi Persatuan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Inhil terpilih Said Khairul Hanafiah sampaikan pemaparan hasil studi banding kepala desa se kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ke Indonesia bagian timur Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu yang lalu.

Dalam studi banding Kepala Desa (Kades) se kabupaten Inhil kami melihat secara langsung kemampuan serta peningkat aparatur desa dalam pengelolaan dan menggali potensi yang bisa menjadi nilai pertumbuhan perekonomian di  perdesaan dan aspek-aspek lainnya.

"Banyak sekali aspek yang berpengaruh terutama pengembangan wisata desa, Adanya aspek sertifikasi, Aspek efisiensi, dan Aspek kebermanfaatan". Papar Said Khairul Hanafiah 30/05/22

Ketua terpilih APDESI Inhil kepada BUALBUAL.com mengungkapkan, hal yang paling mencuri perhatian di Studi Banding ini adalah sistem pengelolaan wisata perdesaan yang banyak sekali mempunyai peluang dan nilai tinggi untuk perputaran ekonomi masyarakat dan berpengaruh bagi peningkatan PAD.

"Mereka sangat luar biasa dalam pengelolaan pemerintah desa, Mencari serta menggali sumber bantuan dari pemerintah pusat, Ya mudah-mudahan kami kades se kabupaten inhil yang melakukan studi banding bisa mengadopsi dari hasil yang kami dapat." Jelasnya 

Said Khairul Hanifiah menyatakan, Saya memintak doa dukungan kepada masyarakat kabupaten Inhil kami para kades semoga hasil studi banding kami ini bisa diadopsi serta di dorong pemerintah daerah dapan upaya pengembangan desa.

"Semoga kami pemdes se inhil bisa bekerja sama dengan pemda untuk menerapkan hasil studi banding yang dianggap kami bisa di kembangkan di wilayah desa yang berada di inhil" Ucapnya

Adapun point mengapa daerah lombok yang menjadi pilihan tujuan studi banding kami ini

Pertama kami melihat Aspek sertifikasi, wisata lombok yang kita kunjungi telah mendapat sertifikasi dari kementrian dan lembaga lainnya sehingga layak untuk kita tiru pengelolaannya, dan terbukti berhasil.

Kedua Aspek efisiensi, jarak antar desa kunjungan sangat dekat hanya 40 menit rata -rata dan potensi yg diperlihatkan beragam. Ini memperlihatkan bagaimana potensi alam bisa dikombinasikan dengan potensi adat dan dikelola oleh sumber daya manusia.

Ketiga Aspek kebermanfaatan, semua yang dilakukan sudah mengikuti mekanisme ketentuan yang berlaku serta dapat menjadi referensi dimana satu sisi dapat menunjang peningkatan PADes, sisilain juga dapat mengangkat perekonomian masyarakat

Said Khairul Hanafiah dari hasil studi banding kades se kabupaten inhil juga tidak bisa di lihat satu atau dua hari, Tapi kita harus melihat 2-3 tahun kedepan, Bagai mana kemapuan pemdes masing-masing di inhil bisa atau tidak mereka menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang di dapat dari kegiatan studi banding. Itu semua butuh proses.

"Segala sesuatu yang kita inginkan apa lagi menyangkut dengan pemerintahan itu semua butuh proses, Bisa cepat bisa juga lambat, saya berharap pemdes se inhil bisa berhasil mengembangkan potensi - potensi ya termasuklah di desa saya" Jelasnya

Salain itu Kita pengurus APDESI Inhil, Kita sempat juga melakukan RDP di DPRD dengan adik-adik mahasiswa AMI yang juga mempertanyakan hasil dari keberangkatan kami.

"Alhamdulillah kami menyambut baik pertemuan dengan mahasiswa dalam hal ini berfungsi sebagai kontrol. Mengenai pertemuan yang difasilitasi oleh DPRD Inhil hari ini, kami mengetahui dan menjadi pembelajaran agar lebih baik lagi," imbuhnya.

Said juga menyatakan kesiapannya untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan (studi banding, red) sesuai dengan potensi di desa masing-masing.

"Iya, pertemuan menjadi cambuk bagi kami, ini pertama kalinya, karena di setiap APBDES itu berbeda-beda namun tanpa adanya kesepakatan kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda kami tidak akan melaksanakan perjalanan studi banding ini. Dan tidak serta merta hasil studi banding bisa diterapkan ke semua desa, harus disesuaikan dengan potensi yang ada di masing-masing desa," tutupnya.