Sebanyak 1.000 Remaja Putri di Riau Serentak Minum Obat Tambah Darah

Ahad, 28 Januari 2018

Bualbual.com, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau membagikan sebanyak 1.000 obat Tambah Darah (Tablet Fe) kepada remaja putri di Provinsi Riau dan diminum serentak pada Minggu (28/1/2018) pagi. Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, bahwa hal ini dilakukan serangkaian dengan acara peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) Tahun 2018. Yang mana, sesuai tema HGN Tahun ini "Mewujudkan Kemandirian Keluarga dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan" dan sub tema untuk Provinsi Riau Dengan Gizi Seimbang Wujudkan Masyarakat Riau yang Sehat dan Bugar. Pada kesempatan ini, Diskes Riau bekerja sama dengan Diskes Kota Pekanbaru, Persagi (Persatuan Ahli Gizi) Riau , Ikatan Pemuda Mahasiswa Kesehatan Riau (IPM-KesRi), Poltekes dan dukungan beberapa mitra swasta untuk melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan antara lain, Penyuluhan Gizi yang dilakukan secara Roadshow ke 5 Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru dari tanggal 22 sd 25 Januari 2018, Lomba Poster dengan tema " Mengkonsumsi Makanan Beragam dan Seimbang " untuk Mahasiswa kesehatan, Seminar dengan tema "Sehat dan Bugar dengan Gizi Seimbang" pada tanggal 27 Januari 2018. Puncak cara HGN Riau sendiri akan dilaksanakan pada hari Minggu pagi tanggal 28 Januari 2018 di Area Car Free Day Jalan Diponegoro Pekanbaru yang akan diisi dengan beberapa kegiatan yaitu klonseling gizi dan pemeriksaan Atropometri gratis, kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan sosialisasi dan pemberian tablet tambah darah kepada 1000 remaja putri yang sengaja dihadirkan untuk meminum tab Fe secara serentak. Selain itu, dalam upaya mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan membiasakan mengkonsumsi sayur dan buah, Persagi Riau dan Poltekes Pekanbaru bersama Rumah Zakat membagi- bagikan buah Jeruk dan Sayuran Gratis kepada masyarakat yang hadir di area Car Free Day. Menurut Mimi juga, kegiatan ini adalah salah satu upaya Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk mengajak masyarakat Riau untuk lebih memperhatikan gizi anak- anak terutama di 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu perlu juga perhatian lebih kepada remaja putri usial 12-18 tahun untuk diberikan tablet tambah darah dan itu harus dilakukan secara rutin. Hal ini penting karena remaja ini harus disiapkan secara dini agar tidak mengalami anemia, dan diharapkan setelah kelak dewasa dan cukup umur untuk berumahtangga. Pada Tahun 2020-2030 Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi di mana penduduk usia produktif sangat besar (70 persen). Artinya dalam kurun waktu 3-13 tahun ke depan kita akan memiliki banyak sekali SDM yang tengah pada puncak usia produktif, sehingga diperlukan SDM yang sehat dan berkualitas sebagai modal dasar dalam pembangunan bangsa. Lebih jauh Mimi menyebutkan bahwa saat ini pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya melakukan intervensi terhadap gizi masyarakat terutama tiga permasalahan yang ada yaitu; Gizi Buruk, Gizi Lebih (obesitas) dan Stunting (tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya). "Bahkan presiden Jokowi pernah berucap "Jangan sampai ada 1 anak pun mengalami gizi buruk," jelas Mimi. Demikian besarnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan gizi ini, Kementrian Kesehatan tahun ini akan mengintervensi kasus stunting dan melakukan gerakan masyarakat cegah stunting di 100 kabupaten dan kota di Indonesia. "Pemprov Riau mempunyai perhatian yang sangat besar penanggulangan masalah gizi buruk, hal ini bisa kita lihat dengan di anggarkannya pengadaan tablet Fe yang cukup setiap tahun, yang dikonsumsi tidak hanya untuk remaja putri, tapi ibu hamil juga wajib harus minum tablet ini agar kehamilannya berjalan normal dan lancar, anak yang dilahirkan sehat," urainya. Namun Mimi juga menyampaikan kendala selama ini yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk mau meminum Tablet Tambah Darah ini. "Kesadaran masyarakat masih kurang akan pentingnya Tablet TTD ini dan sering menolak ketika diberikan oleh petugas kesehatan. Untuk itulah hari ini kami mengadakan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat serta memperagakan meminum tablet tambah darah secara massal, agar kedepannya mereka menyadari bahwa ini adalah penting untuk menjaga kesehatannya sendiri," pungkas Mimi. ***