Sebelum Hari Santri, Polri Sita 1 Juta Topi Berkalimat Tauhid

Ahad, 18 November 2018

BUALBUAL.com, Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri menyatakan sempat mengamankan sebanyak satu juta topi bertuliskan kalimat tauhid sebelum perayaan Hari Santri yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Bandung pada Oktober. Itu diduga terkait dengan bendera yang dibakar oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU di Garut, dalam peringatan yang sama. "Kami di Polda Jabar [di Hari santri] yang ada dihadiri Pak Presiden di Bandung sudah ada pesanan satu juta topi tauhid dan kami sudah tahu dan kami amankan sehingga di hari-H tidak muncul," kata Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri Brigadir Jenderal Merdisyam, dalam diskusi Peran Ormas Islam dalam NKRI di Kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jakarta, Sabtu (17/11). Merdisyah menduga temuan topi tauhid itu berkaitan dengan aksi pembakaran bendera yang kemudian terjadi di Garut. "Iya waktu itu sebelum pelaksanaan Hari Santri dan pembakaran itu ditemukan topi. Kita sudah tahu siapa yang menyebarkan ini," katanya. Dugaan lain keduanya berkaitan, kata Merdisyam, adalah dengan beredarnya video-video pembakaran bendera secara cepat di media sosial maupun YouTube, keesokan harinya. Setelah bukti-bukti dugaan itu ditemukan, kepolisian lanjutnya, menemui Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas untuk memberi informasi tersebut. "Jadi ini ada yang sengaja ingin membenturkan Ansor dengan lainnya. Karena selama ini Ansor kan yang paling menentang HTI," kata dia. Walaupun demikian, Merdisyam menduga aksi pembakaran juga merupakan bagian dari eks HTI yang ingin memanfaatkan momentum Hari Santri demi eksistensi. "Kita melihat ada yang memanfaatkan terutama dari kelompok eks HTI. Eks HTI ini mendompleng menemukan momen masih adanya kelompk-kelompok mereka," ujar dia. Dalam kasus pembakaran ini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Garut telah menjatuhkan vonis 10 hari penjara dan denda Rp2 ribu kepada dua pelaku pembakar bendera. Sumber: cnnindonesia