Sebelum WHO Umumkan Berakhir, Protokol Kesehatan Wajib di Jalankan

Ahad, 21 Juni 2020

BUALBUAL.com - Selama World Health Organization (WHO) belum mengumumkan Pademi Covid-19 belum berakhir profil protokol kesehatan wajib dijalankan dalam kehidupan.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat melakukan kunjungan kerja ke  Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar akhir pekan lalu. Dikatakannya jika satu-satunya jalan mengantisipasi penularan Covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat, khusunya warga Bulu Cina untuk terus menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat bepergian, cuci tangan dan menjaga jarak (Social Distancing).

Tambah lagi saat ini, pemerintah sedang menggalakkan program new normal yang artinya bukan memberikan kebebasan kepada masyarakat. Tapi mengajak masyarakat untuk membiasakan menjalankan protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker yang bisa jadi kebiasaan kedepan meskipun tidak dalam pademi virus. Karena menggunakan masker itu juga merupakan salah satu cara efektif menjaga tubuh tertular dari berbagai virus.

"Ini merupakan tatanan baru, memang sebelumnya masih ada program new normal ini yang disalah artikan oleh masyarakat. Maka itu kembali kita himbau sebagaimana mesti dan tujuannya," kata Syamsuar.

Sesuai penelitian yang dilakukan menjalankan tatanan baru atau new normal ini sangat mampu menjaga masyarakat dari mala bahaya virus. Termasuk virus corona atau Covid-19 yang  mencapai 70 persen risiko tertular bisa di hindari dengan cara selalu menggunakan masker setiap bepergian.

"Kita juga menyadari akibat dari virus ini tidak hanya pada kita sendiri, tapi juga orang lain di sekitar kita. Bahkan juga sudah mengganggu pada perekonomian masyarakat yang jauh merosot selama adanya wabah ini," jelasnya.

Lebih jauh kata mantan Bupati Siak ini, Desa Bulu Cina merupakan salah satu daerah yang kaya alam, termasuk pariwisata seperti kawasan hutan Rimbang Baling yang harus bisa terus dijaga dan jangan sampai hancur  gara-gara wabah Covid-19. 

Sedangkan untuk menjaga semua ini, juga kembali kepada masyarakat bisa terus menjaga protokol kesehatan agar bisa nyaman dari penularan Covid-19. "Kawasan rimba baling ini sudah dikenal kemana-mana. Untuk kita terus jaga bersama-sama agar kedepan bisa terus sukses. Dan kita juga berdoa smoga musibah Covid-19 ini juga segera berakhir," ujarnya lagi.

Disisi lain Kepala Badan Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono, mengatakan jika kawasan hutan Rimbang Baling ini bisa menjadi Taman Nasional yajg ada di Provinsi Riau. Karena wisata ringan baling ini sangat strategis dan bisa menjadi salah satu ikon pariwisata luar biasa di Riau.

"Ini juga sesyai dengan kawqsan Rimbang Baling terpilih menjadi kawasan paling favorit di Provinsi Riau tahun ini. Untuk itu kita sangat berkeinginan bisa dijadikan taman nasional yabg bisa juga menjadi pusat konservasi Harimau Sumatera yang belum ada di Indonesia," tuturnya.