Sebut Wabup Halim Tidak Amanah, Facebook Bung Andi Putra Diklaim Lagi Kena Hack

Kamis, 11 Juni 2020

BUALBUAL.com - Petarungan politik di Pilkada Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) semakin seru. Baru-baru ini, sebuah akun facebook atas nama Bung Andi Putra memposting ujaran yang tak pantas terhadap Wakil Bupati Kuansing Halim.

Akun yang memiliki jumlah pertemanan lebih 4.800 teman ini menampilkan foto Wakil Bupati Kuansing dengan isi pesan: "dicari orang hilang dari kenyataan tidak amanah dalam menjalankan kepercayaann masyarakat".

Baru sekitar 50 menit tayang, salah satu akun facebook lainnya yang bernama Djumharis Lukman langsung membuat klarifikasi terhadap postingan Bung Andi Putra tersebut.

"Diberitahukan kepada saudara dan sahabat FB ..

FB an Bung Andi Putra sedang dibajak/hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab... Mohon tidak melayani...," begitu postingan Djumharis yang dikenal dekat dengan Andi Putra ini.

 

Sementara itu, baru satu jam postingan tersebut terbit, sudah ada 67 komentar yang diberikan netizen.

Seperti yang ditulis oleh Nanang Budi Harto yang menulis, "Status BUMERANG, BERHARAP DAPAT MADU NANTI, DAPAT NYA RACUN LHO." Atau, seperti yang dituliskan oleh Rahmat Siska yang memberi komen "Kalau iya di hack hapus cepat...supaya ngk banyk yg komen yg bukan-bukan nanti nya...ASA tetap di depan."

Sementara itu, ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi postingan ini langsung ke Andi Putra yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kuansing, ia menyebutkan bahwa akunnya dihack.

"Dihack pasti itu," singkat putra Bupati Kuansing dua periode, Sukarmis, ini.

Seperti diketahui, beberapa publik figur sudah menyatakan maju di Pilkada Kuansi. Termasuk Andi Putra dan Halim.

Menurut pengamat politik UIR, Alsukri, peristiwa yang terjadi pada akun facebook Bung Andi Putra ini bisa menjadi preseden buruk dalam Pilkada nanti.

"Nanti dengan alasan kena hack, para tim sukses atau calon bisa berkilah bila nanti ada postingan-postingan buruk terhadap calon lain muncul," katanya.

Oleh sebab itu, Alsukri berharap penyelenggara Pilkada mampu mengantisipasi postingan-postingan menjatuhkan lawan politik ini tidak menjadi senjata politik dalam pilkada.

"Apalagi dalam pandemi Covid-19 ini, kampanye lewat media sosial menjadi media utama dalam kampanye. Sebab, bakal tidak ada lagi kampanye akbar dan diarahkan kampanye lewat virtual karena ada social distancing dan physical distancing," kata Alsukri.