Secara Perlahan Harga Kelapa Indragiri Hilir Mulai Membaik

Senin, 02 April 2018

BUALBUAL.com, Harga jual kelapa bulat di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada awal 2016 mulai merangkak naik, dari sebelumnya Rp1.500 menjadi Rp2.400 per butir. "Semenjak 2016, harga beli kelapa pada petani memang selalu di atas harga Rp2.000," kata salah satu pengepul kelapa di Kecamatan Mandah, Ambok Tuo kepada Antara di Tembilahan, Jumat. Menurut dia, diprediksi ke depannya harga jual kelapa bulat di daerah pesisir Riau itu akan cenderung meningkat karena kualitas kelapa yang mulai membaik.  01/03/18 "Kualitas kelapa, khususnya di Kecamatan Mandah ini masih dikategorikan kualitas kelapa bagus, meski luas lahan perkebunan kelapa disini mulai kritis," jelasnya. Dia menjelaskan Kondisi kritisnya lahan perkebunan ini, disebabkan oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah bahwa setiap tahun terjadi peningkatan terhadap kenaikan air laut sehingga diperlukan pembuatan tanggul-tanggul baru. Meski demikian, lanjutnya, petani akan tetap mengupayakan menjual hasil kebunnya ke pengepul atau pembeli yang bisa membeli dengan harga tinggi. "Kelapa asal Indragiri Hilir ini bisa dijual keluar daerah bahkan hingga luar negeri," terangnya. Dia mengungkapkan kelapa di Indragiri Hilir ini bisa dijual ke Pekanbaru bahkan hingga Thailand dan Malaysia, dan tentu harga jualnya akan jauh lebih tinggi. Mengenai Sistem Resi Gudang (SRG) yang dicanangkan oleh pemerintah kabupaten setempat, katanya, pengepul kelapa di Indragiri Hilir akan mendukung hal itu. "Kami tentu mendukung, jika hal itu memang mampu menjaga kestabilan harga kelapa," ujarnya. Pemkab Indragiri Hilir berkomitmen untuk tetap menerapkan sistem resi gudang untuk komoditas kopra di kabupaten setempat. "Sistem Resi Gudang (SRG) ini telah mulai disosialisasikan kepada masyarakat sejak 2014 lalu, meski banyak mendapat penolakan, namun bupati tetap bertekad untuk menggunakan SRG ini dan pada Desember 2015 lalu, SRG telah kembali disosialisasikan ke 20 kecamatan yang ada di Indragiri Hilir, " kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir Ediwan Shasby di Tembilahan. Dia menjelaskan bahwa SRG ini mengedepankan sistem ekonomi kerakyatan yang bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat Indragiri Hilir yang 70 persennya merupakan petani kelapa. "Dengan SRG ini petani dapat menyimpan kopra di gudang dan menunda penjualan hingga harga kembali stabil," jelasnya. Saat ini, lanjutnya, untuk menjalankan SRG ini, Pemkab Indragiri Hilir juga telah membentuk tim percepatan pelaksanaan SRG di Kabupaten Indragiri Hilir. "Selain itu Pemkab dalam hal ini juga telah bekerjasama dengan perbankan yang ada di Indragiri Hilir," ucapnya. (adv)