Seekor Gajah Bentina Di Temukan Mati di dalam kanal Pembatas kebun Warga dengan kondisiĀ  membusuk,

Selasa, 08 Oktober 2019

Foto: kondisi gajah betina saat di temukan PINGGIR BUALBUAL.COM -Seekor Gajah kembali di temukan oleh warga dengan kondisi sudah membusuk di dalam sebuah kanlan pembatas kebun di kelurahan balai raja kecamatan pinggir pada Senin(07/10), Belakangan di ketahui Hewan bertubuh besar yang di temukan salah seorang warga tersebut bernama Dita Hal itu seperti yang di sampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Propinsi Riau, Suharyono, melalui keterangan rilis pers, menerangkan bahwa kematian Gajah Sumatera Di Suaka Marga Satwa Balai Raja, Balai Besar KSDA Riau mendapatkan laporan dari masyarakat dan di lakukan pemeriksaan ke dilokasi oleh kordinator PLG (Pusat Latihan Gajah) Sebanga, Kondisi membusuk dengan isi perut sudah keluar dan tidak ditemukan adanya luka bekas benda tajam atau kekerasan fisik di tubuh gajah tersebut Saat ini belum dapat kita pastikan, diperkirakan kematian nya suda 5 hari yang lalu. Jika di lihat dari cir-ciri fisik nya, "Berdasarkan hasil dari pemeriksaan bangkai Gajah Sumatera tersebut diketahui berjenis kelamin betina diperkirakan berumur nya 25 tahun, merupakan anggota kelompok Gajah di Suaka Margasatwa (SM} Balai Raja yang dikenal dengan nama Dita, "terang Heru. Gajah betina tersebut merupakan anggota kelompok Gajah di Suaka Margasatwa (SM} Balai Raja yang dikenal dengan nama Dita, dengan Ciri-ciri fisik gajah tersebut ada cacat kaki kiri bagian depan dengan tidak adanya telapak kaki, tidak mempunyai gading. Lanjutnya lagi menyelaskan, bahwasanya upaya yang sudah pernah dilakukan pihak Balai Besar KSDA Riau bersama dengan Vesswic dan HIPAM pernah melakukan kegiatan medis pada gajah tersebut. "Pada tahun 2014 lalu, Tim Balai Besar KSDA Riau menemukan telapak kaki depannya sudah putus dan telah dilakukan pengobatan. Pada tahun 2016 lalu tim medis Balai Besar KSDA Riau dan Vesswic juga pernah kembali melakukan pengobatan luka pada kaki Gajah tersebut. Dan di tahun 2017, tim medis Balai Besar KSDA Riau dan Vesswic kembali melakukan Karena kondisi Gajah yang lemah dan berjalan pun sangat lambat, pada tahun 2018 lalu, tim medis Balai Besar KSDA Riau kembali lagi melakukan pengobatan sebanyak 2 (dua) kali,"papar Heru Dengan di temukan nya kemstian gajah ini Pihak Balai Besar KSDA Riau sudah menurunkan tim untuk melakukan Neukropsi terhadap jasad Gajah tersebut, "hakiri nya, Heru ny***