Sekda Riau Angkat Bicara Soal Aksi Bakar Lilin Untuk Ahok di Pekanbaru

Senin, 15 Mei 2017

bualbual.com, Soal Aksi Bakar Lilin Untuk Ahok di kota Pekanbaru membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi Angkat bicara ia meminta seluruh umat beragama di Riau untuk saling tegang rasa. "Ini ia ungkapkan menanggapi aksi solidaritas seribu lilin yang digelar massa pro Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Tugu Perjuangan Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Kamis (11/5/2017) kemarin malam yang bertepatan dengan hari Waisak. Sekdaprov yang terkenal agamis ini juga menekankan agar masyarakat di Riau saling menahan diri. Dalam artian tidak menimbulkan keributan menjelang bulan suci Ramadhan maupun selama pelaksanaan ibadah puasa. "Kita mau masuk bulan suci Ramadhan. Kita jaga ketenangan dan jangan ada benturan. Kalau mau aksi bakar lilin tolong diperhatikan, jangan sampai mengotori lingkungan," kata Hijazi Diberitakan sebelumnya, masyarakat di Pekanbaru sempat dibuat jengkel karena sisa kotoran aksi seribu lilin yang berupa kerak bekas pembakaran lilin telah merusak pemandangan disekitar tempat aksi (Tugu Perjuangan, red) hingga trotoar jalan, di mana banyak warga yang menyayangkannya. Tak mau tinggal diam, akhirnya datang seorang relawan masyarakat Pekanbaru yakni Said Mufti (39 tahun) yang berinisiatif untuk membersihkan sisa kerak lilin itu. Ia dan sang anak Abil (9 tahun) datang ke sana membawa sendok semen buat mengorek lelehan lilin yang menempel di dekat trotoar. Walau alakadarnya yang penting ada usaha, begitu kata Said. Aksinya itu diakui dia bukan untuk pencitraan. Baginya ketimbang saling menyalahkan dan ribut-ribut di Media Sosial, lebih baik berusaha bantu bersih-bersih. "Karena kotor dan banyak yang ribut di Medsos saling nyalahin, makanya habis Jumat saya ke sini coba bantu bersih-bersih sama anak," sebutnya. "Saya bukan ingin pencitraan dan nggak ingin dinilai apa pun oleh siapa pun, cuma saya ingin bantu solusi, bantu bersihkan. Ini kan di Medsos jadi tempat adu argumen dengan kepentingan berbeda-beda," ungkap dia. Meski diakuinya tak mungkin membersihkan semua kotoran lilin ini berdua dengan anaknya, Said mengaku sebagai warga Pekanbaru, upaya yang dia lakukan setidaknya membantu. "Sebagai warga Pekanbaru makanya saya inisiatif bantu bersihkan," singkatnya. Maka sehabis Jumatan tadi, Said dan anaknya Abil langsung meluncur ke Tugu Perjuangan, yang terletak di persimpangan Jalan Diponegoro - Gajah Mada. Tak lupa ia membawa sendok semen buat mengorek sisa lilin. Hasilnya tak percuma, tiga plastik kerak lilin berhasil diangkat dari trotoar. "Kalau sendirian sih nggak sanggup bersihkan semuanya, tapi setidaknya kan membantu mengurangi. Membesihkan Pekanbaru dari hal-hal yang dapat memecah belah," ia merumpamakan. Sementara Abil anaknya yang duduk di bangku kelas 3 SD mengaku ikut karena memang ingin, tanpa dipaksa. "Ikut bantu ayah aja, masukkin lilin ke plastik," jawabnya dengan polos. Setelah berlelah-lelah di sana, ayah dan anak itu pun akhirnya pulang. "Sudah segitu aja, panjang juga ternyata sisa kerak lilinnya, jadi lah," canda Said mengakhiri. Selain Said dan Abil, beberapa warga lainnya tampak juga ikut membantu, meski tidak ramai. Serupa dengan mereka berdua, aksi bersih-bersih itu dilakukan semampunya saja, ditambah cuaca lumayan terik, sehingga tak bisa berlama-lama.(grc)