Semua Posisi Direksi BRK yang Lowong Diincar Bankir dari Bank Muamalat

Senin, 11 November 2019

BUALBUAL.com - Bank Riau Kepri (BRK) sedang mencari direktur baru untuk mengisi kekosongan tiga jabatan penting, yakni direktur utama, direktur dana dan jasa, dan direktur operasional. Dan berdasarkan penelusuran, ternyata setiap posisi lowong tersebut diincar bankir-bankir dari Bank Muamalat. Sebut saja nama Andi Buchori yang telah dinyatakan lolos administrasi sebagai calon direktur utama oleh Tim Pansel BRK. Nama Andi Buchari tercatat pernah berpengalaman sebagai bankir Bank Muamalat selama 20 tahun lebih. Bahkan, jabatan yang diembannya selama Bank Muamalat cukup mentereng. Pria lulusan doktor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini pernah menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Muamalat. Selain Andi Buchari, ada lagi nama Afrid Wibisono dan Khaerul Fata yang dinyatakan lulus administrasi sebagai Calon Direktur Dana dan Jasa. Afrid Wibisono tercatat menjabat sebagai Vice President PT Bank Muamalat. Sedangkan Khaerul Fata tercatat pernah menjabat sebagai Senior Vice President PT Bank Muamalat. Terakhir ada nama Tugiantoro yang sudah lulus seleksi sebagai calon Direktur Operasional Bank Riau Kepri. Tugiantoro pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Accounting dan Tax Bank Muamalat. Sementara itu, akademisi Universitas Riau Edyanus Herman Halim menyatakan wajar saja bankir Muamalat tersebut melamar sebagai calon direksi Bank Riau Kepri. "Wajar saja mereka melamar. Karena selain posisi direksi tersebut 'open bidding' (lelang jabatan terbuka), juga karena adanya niat BRK untuk konversi jadi bank syariah. Sehingga diperlukan orang-orang yang berpengalaman di bank syariah, dan pelamar dari Bank Muamalat punya itu," jelas Edyanus. Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Riau, Boy Syamsul Bahri. Menurutnya, peran Tim Pansel sangat penting untuk menyeleksi bankir-bankir yang melamar jadi direksi BRK ini. Termasuk Bankir dari Bank Muamalat ini. "Tim Pansel Direksi BRK harus mampu menelusuri secara mendalam track record para bankir-bankir ini. Jangan sampai yang lulus seleksi tersebut adalah para bankir yang bermasalah dan tidak berprestasi di institusi bank mereka sebelumnya," tegas dosen UIR ini.     Sumber: cakaplah