Seorang Pria di Meranti Teriak-teriak Tak Jelas, Nekat Siram Kantor Desa dengan Bensin

Selasa, 03 November 2020

BUALBUAL.com - Kantor Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau hampir dibakar. Senin (2/10/2020) pagi sekitar pukul 8:15 WIB.

Kejadian berawal dari seseorang yang
datang ke kantor desa berpakaian putih-putih dengan suara lantang sambil berteriak-teriak dan membawa sebotol bensin. Kemudian bensin tersebut disiramkannya ke lantai dan ke meja kerja yang didalamnya ada staf kantor dan beberapa RT yang sedang melayani masyarakat sambil di tangannya itu memegang korek api.

Kemudian warga yang berada di lokasi beramai-ramai mendatangi bersangkutan untuk menghentikan aksinya dan akhirnya berhasil ditangkap.

Kemudian pihak desa memanggil Babinsa untuk melakukan pengamanan  dan yang bersangkutan dibawa ke dinas sosial menggunakan mobil patroli kepolisian.

Kepada Wartawan Camat Tebingtinggi, Rayan Pribadi SH mengatakan peristiwa tersebut memang tidak dilaporkan ke kecamatan. Sementara itu disaat ya g bersamaan dirinya sedang ada urusan ke Dinas Sosial untuk  berkonsultasi terkait bantuan bantuan sosial terhadap masyarakat tidak mampu.

"Saya tidak mengetahui persis kejadiannya, kebetulan saya sedang urusan juga di Dinsos. Dan ternyata kantornya ditutup karena ada staf honorer yang positif Covid-19 sehingga kantor tidak dibuka. Lalu karena di situ terlihat ramai dan dicari tahu ternyata didapat cerita ada warga yang mengancam atau ingin melakukan upaya keributan dengan upaya membakar kantor desa," kata Rayan.

Dikatakan Camat, diwaktu yang bersamaan semua warga bingung karena tidak memiliki kos untuk melakukan rujukan terhadap yang bersangkutan, terlebih lagi disaat ini dalam kondisi pandemi Covid-19.
Akhirnya secara bersama-sama bergotong-royong untuk memenuhi kebutuhan berangkat pasien pendamping dari satpol PP dan keluarga.

"Waktu bersamaan sepertinya kita melihat semua yang disitu kebingungan karena warga tersebut apalagi dengan kondisi ekonomi sekarang yang serba sulit sehingga membutuhkan kos yang tidak sedikit juga untuk dirujuk atau dilakukan tindakan lain ke Pekanbaru seperti dibawa ke rumah sakit jiwa Tampan. Setelah melakukan upaya komunikasi dengan para pihak dan alhamdulillah ada partisipasi dari  Dinas Sosial bersama Baznas dan staf kecamatan serta kelurahan didapatlah biaya untuk transportasi pengantar yang bersangkutan ke rumah sakit jiwa Tampan menggunakan speedboat," ungkap Rayan.

Rayan juga mengatakan saat ini yang bersangkutan sudah ditangani di Rumah Sakit Jiwa, Tampan dan untuk keluarga serta pendampingnya juga sudah diinapkan di sebuah rumah singgah.

"Alhamdulillah pasien sudah ditangani pihak RSJ Tampan dan terima kasih juga kepada pihak Puskesmas dan RSUD yang sudah membantu untuk administrasi rujukan sehingga yang bersangkutan dapat ditangani secara medis. Dan untuk keluarga yang yang sedang mengantar dan mendampingi saat pasien dirujuk ke RSJ Tampan  malam ini ditumpangkan untuk istirahat tidur di rumah singgah pemerintah kabupaten di Pekan Baru," ujarnya.

Ditambahkan Rayan, yang bersangkutan bertindak demikian  diduga mengalami gangguan jiwa karena lama ditinggal anak dan istrinya.

"Menurut cerita bahwa yang bersangkutan memang sedang mengalami stres karena sedang berjauhan dengan anak dan istrinya. Kita berharap bahwa yang bersangkutan segera sembuh dan kembali dan tentu bisa berkumpul kembali dengan anak dan istrinya seperti biasa dan menjalani kehidupan dengan normal," pungkasnya.