Sepulang Dari Bali, Kadiskes Kampar Dipanggil DPRD

Rabu, 16 Desember 2020


Bualbual.com BANGKINANG- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar memanggil Kepala Dinas Kesehatan, Dedy Sambudi. Komisi II juga memanggil Aliansi Mahasiswa Kampar (AMPEK) dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (14/12/2020).

Dinas kesehatan dipanggil DPRD untuk dimintai penjelasan terkait perjalanan ke Bali di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda. Sementara AMPEK ikut dihadirkan oleh Komisi II dikarenakan mereka adalah pihak yang paling getol menyorot perjalanan rombongan besar Diskes Kampar ke Bali tersebut.

Mahasiswa sendiri mempertanyakan urgensi perjalanan ke Bali di tengah keprihatinan daerah dan masyarakat di saat wabah global virus corona yang telah menelan korban jiwa tidak sedikit.

Dimana sebut AMPEK, pada situsi seperti saat ini, mengadakan perjalanan ke Pekanbaru saja orang masih berpikir panjang, apalagi sampai berpergian ke Bali dengan rombongan besar. Ditambah, Bali adalah wilayah yang tingkat penyebaran corona-nya termasuk yang tinggi.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, Dedy Sambudi, menjelaskan perjalanan ke Bali adalah dalam rangka mengikuti acara workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas berkaitan dengan program percepatan menuju Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di Kampar.

Menurut Dedy, workshop di Bali telah direncanakan sejak tahun lalu dan sedianya akan diselenggarakan di pertengahan tahun ini. Hanya saja, disebabkan oleh pandemi corona acara diundur menjadi di akhir tahun ini.

"Sumber dananya adalah JKN yang ada di masing-masing Puskesmas. (biayanya) 7,5 juta per orang," ungkap Budi.

Menurut Dedy, dinas kesehatan sudah didesak oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk secepatnya mewujudkan BLUD Puskesmas di Kabupaten Kampar. Maka, dari itu, jelas dia, syarat yang diharuskan untuk menuju pembentukan BLUD ini adalah adanya sertifikat. Dan untuk mendapatkan sertifikat itu, terlebih dahulu diharuskan mengikuti workshop yang diadakan oleh Universitas Indonesia (UI) di Bali tersebut.

Sementara Iib Nursaleh selaku anggota Komisi II yang memimpin RDP juga mempertanyakan urgensi rombongan besar dinas kesehatan ke Bali hanya untuk mengikuti workshop.

Ia menilai, bila memang workshop itu penting, sebaiknya dinas menyelenggarakannya di daerah kita seperti di Pekanbaru atau bahkan bila memungkinkan untuk dilakukan di Bangkinang.

"Saya melihat urgensi ke Bali tidak ada. Kalau hanya untuk workshop bisa kita selenggarakan di daerah kita. "Yang anggarannya jelas akan jauh lebih murah," ungkap Iib.

Perjalan ke Bali tersebut diiikuti oleh 81 orang. Mereka adalah Kepala Puskesmas dengan didampingi satu orang bawahannya, serta ditambah sisanya oleh perwakilan dinas kesehatan termasuk Dedy Sambudi sendiri.

Selain terkait perjalanan ke Bali, Diskes juga diharuskan mengitu rapat bersama Komisi II menyangkut anggaran di dinas kesehatan secara umum termasuk diminta menjelaskan penggunaan dana covid secara umum yang ada di dinas tersebut. RDP berlangsung hingga sore hari.

**Dani**