Sindir pemerintahan Jokowi, Ini Isi Cuitan SBY

Ahad, 22 Januari 2017

Bualbual.com - Jakarta, Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)membuat heboh jagad politik dan sosial setelah menulis tentang keprihatinannya terhadap keadaan negara Indonesia saat dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut SBY, juru fitnah dan penyebar kebohongan tengah berkuasa. "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*" kicau SBY dalam akun twitternya, Jumat (20/1). Twitter SBY Twitter SBY Tanda *SBY* merupakan pernyataan jika cuitan itu ditulis sendiri oleh SBY. Kontan saja cuitan yang ditulis sekitar pukul 14.00 WIB itu ramai dikomentari netizen dan menimbulkan pro dan kontra. Ada yang meminta SBY langsung saja melapor pada polisi kalau tahu siapa yang menyebarkan hoax. Tak perlu curhat di media sosial. Tak hanya kali ini saja cuitan SBY membuat gempar dunia politik dan sosial Indonesia, sebelumnya SBY pernah menulis cuit bahwa pemerintah Jokowi kerap menyalahkan kepemimpinannya. SBY menulis, bahwa pemerintahan Jokowi kerap mengkambinghitamkan pemerintahan pemerintahan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. "Hingga saat ini, SBY & Pemerintahan SBY masih sering dikambinghitamkan & disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa. *SBY*," tulis SBY di akun resminya @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (18/2). Twitter SBY Twitter SBY Sindiran SBY ini merujuk pada nama Menko Perekonomian Darmin Nasution. Sebab sebelumnya, Darmin menyebut Pemerintahan lalu lambat mendorong perkembangan industri pertambangan. SBY juga pernah menulis cuit pembelaan terkait tuduhan bahwa dokumen hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib 'hilang' dalam masa pemerintahannya. "Dua minggu terakhir ini pemberitaan media & perbincangan publik terkait hasil temuan TPF Munir amat gencar. Saya amati perbincangan publik ada yang berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser ke sana ke mari & bernuansa politik," katanya dalam akun twitter @SBYudhoyono,Jakarta, Minggu (23/10). Menurut SBY, sebagai mantan presiden, dalam dua minggu ini dirinya terus bekerja bersama para mantan menteri atau pejabat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), nama kabinet sewaktu SBY menjabat Presiden. SBY siap memberikan penjelasan. "Kami buka kembali semua dokumen, catatan & ingatan kami-apa yang dilakukan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir. Yang ingin kami konstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir, tetapi apa saja yang telah dilakukan pemerintah sejak Nov 2004," tulis @SBYudhoyono. Twitter SBY Twitter SBY "Untuk segarkan ingatan kita, Alm Munir meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam 7 September 2004. Ketika aktivis HAM Munir meninggal, saya masih berstatus sebagai Capres. 3 Minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya," sambungnya. SBY melanjutkan, kurang dari seminggu setelah pertemuan itu, TPF Munir belum dibentuk dan pihaknya memberangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda. SBY berjanji akan segera menyampaikan penjelasan soal TPF Munir dalam waktu dekat ini. "Saya ingin publik tahu duduk persoalan yang benar. Saya memilih menahan diri & tak reaktif dalam tanggapi berbagai tudingan. Ini masalah yang penting & sensitif. Juga soal kebenaran & keadilan," @SBYudhoyono.   BB.C/Adi_Merdeka.com