Soal Penolakan #2019GantiPresiden, Ini Kata ARB

Selasa, 28 Agustus 2018

Bualbual.com, Politisi senior Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menanggapi soal penolakan yang dilakukan sejumlah massa terkait Gerakan #2019GantiPresiden. Komentar ARB terkait penolakan massa tersebut disampaikan melalui Twitter miliknya @aburizalbakrie, Senin (27/8/2018). Melalui cuitannya tersebut, ia mengaku tidak sependapat dengan cara-cara represif terhadap gerakan #2019GantiPresiden. Alasannya, kebebasan berpendapat sudah diatur dan dilindungi oleh Undang- Undang. Menurut dia, penolakan tersebut tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang ada di Indonesia. Karena dapat merugikan pihak Joko Widodo dan tidak menggambarkan cara mendukung kandidat dengan baik dan benar. Bahkan dia mengimbau kepada para aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap melanjutkan gerakannya sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku. 1) Saya ditanya mengenai pendapat saya tentang represi atas gerakan #2019GantiPresiden Berikut jawaban saya: 2) Meski Partai Golkar adalah yang paling pertama dan terdepan mendukung @jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya selama dua periode akan tetapi kami menolak dg keras cara2 represif dan premanisme terhadap gerakan #2019GantiPresiden tersebut. 3) Karena kebebasan menyatakan pendapat dijamin dan diatur oleh undang-undang. 4) Pelarangan Neno Warisman untuk menghadiri acara deklarasi di Pekanbaru dan pengepungan terhadap @AHMADDHANIPRAST di Surabaya misalnya, yang dilakukan dengan cara represif dan membiarkan tindakan premanisme, adalah tidak sejalan dengan iklim demokrasi yang sedang kita bangun. 5) Serta tidak menunjukkan netralitas aparat dalam mengayomi masyarakat. 6) Karena itu kami juga menghimbau kepada aktivis #2019GantiPresiden untuk tetap bergerak dalam koridor peraturan perundangan dengan cara-cara santun, bermartabat dan kepatuhan terhadap hukum. Tidak pelu mengeluarkan ucapan atau tindakan2 provokatif, yang akan memperkeruh suasana 7) Aparat juga hendaknya memberikan pembelajaran demokrasi kepada masyarakat dengan tidak memihak, dan dapat memfasilitasi serta mengatur masing-masing unjuk-pendapat sehingga terhindar dari konflik di lapangan. 8) Saya yakin tahun 2019 nanti merupakan pesta demokrasi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan jangan sampai cara-cara represif dan provokatif menodai ajang pesta demokrasi tersebut. 9) Mari kita sama-sama saling menjaga aset bangsa terbesar kita yaitu demokrasi agar tidak rusak dan ternoda oleh tindakan provokatif dan represif. Cara2 seperti ini justru merugikan Pak @jokowi dan tidak menggambarkan cara mendukung yg baik &benar. Seyogyanya meskipun berbeda pilihan tetapi harus saling menghargai & menghormati kebebasan berpendapat.   Editor: bbc Sumber: Inilahcom