Suhu Politik Bengkalis Mulai Memanas, Demokrat Mengaku Ditinggalkan PKS

Rabu, 15 Juli 2020

BUALBUAL.com - Pengurus Dewan Perwakilan Cabang berlambang mercy yakni Partai Demokrat Kabupaten Bengkalis menyampaikan pernyataan sikap pasca Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan pasangan Abi Bahrun-Herman Ahmad sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis diusung PKS-PPP, Rabu (15/7/2020) di Kabupaten Bengkalis.  

Hadir dalam kegiatan itu Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bengkalis Nur Azmi Hasyim. Selain itu turut hadir Wakil Ketua Nanang Haryanto, Sekretaris Demokrat Morison Bationg Sihite serta pengurus Demokrat Kabupaten Bengkalis. 

Untuk diketahui bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah menyerahkan SK untuk pasangan Khairul Umam-Nur Azmi untuk ikut kontestasi Pilkada Bengkalis 2020

Ketua DPC Partai Demokrat Bengkalis Nur Azmi mengatakan, pasca deklarasi PKS ke pasangan Abi Bahrun-Herman, Demokrat menjadi pembicaraan dari kalangan partai politik bagaimana sikap Demokrat atas hal tersebut. 

"Saya mendapatkan pertanyaan dari masyarakat dan partai politik ke mana arah Demokrat, Demokrat di-PHP PKS, Demokrat terlalu open, saya ingin meluruskan ini, " ungkap Nur Azmi Hasyim dalam keterangan konfrensi pers dihadapan puluhan media hadir. 

Dijelaskan Pria akrab disapa Emy ini pada bulan Desember lalu, ia didatangi Khairul Umam Ketua DPC PKS Bengkalis. Khairul Umam datang mengajaknya untuk berkoalisi di Pilkada Bengkalis. Khairul Umam menawarkan posisi wakil Bupati.

"Bulan Desember, saya didatangi perwakilan calon PKS pak Khairul Umam. Kami diajak untuk menjadi wakil Bupati. Tentu ajakan ini tidak serta merta saya terima. Saya butuh tiga hari untuk menyakinkan diri dan pengurus," terang Emy. 

"Untuk meyakinkan, saya tanyakan ke beliau, beliau ketua DPRD saat ini, baru satu periode, apakah siap mundur, beliau siap mundur. Dengan mengucapkan bismillah saya siap maju dengan beliau," tambah Azmi lagi.

Setelah menyatakan itu, menurut Azmi, bersama Khairul Umam ia sepakat berkomitmen memenuhi persyaratan dari Partai masing-masing baik Demokrat maupun PKS. 

Apalagi, kata dia, kesepakatan PKS siapa yang mendapat dukungan partai lebih dulu, calon tersebutlah yang bakal diusung.

"Semua tahapan kita ikut. Sesuai kesepakatan DPP PKS, dari tiga calon diusung, siapa duluan yang mendapat dukungan partai dialah yang diusung.Tanggal 9 Juni 2020, Demokrat mengeluarkan rekomendasi Khairul Umam-Nur Azmi, ternyata surat itu keluar dari PKS belum menyatakan kuat, "terangnya.

Untuk menyakinkan PKS dan dapat dukungan PKS, 10 Juni 2020 Ketua Umum Demokrat AHY mengeluarkan SK mengusung Khairul Umam-Nur Azmi di Pilkada Bengkalis. SK tersebut SK pertama dikeluarkan Demokrat.

"Harus ada SK dari Ketum. 10 Juni 2020 SK diserahkan Ketum. Komitmen dari Demokrat selesai mengeluarkan SK. Ternyata di kemarin lalu mereka mendeklarasikan pasangan Abi Herman, PKS-PPP," jelasnya. 

Azmi mengaku, sebelum deklarasi itu ia sudah mendapatkan kabar dari pemberitaan. Namun pihaknya tidak serta merta reaktif dengan pemberitaan itu. Ia memegang prinsip partai berpolitik santun.

"Seorang politikus yang dipegang komitmen, kalau politikus melanggar komitmen kawan-kawan tahu apa yang akan terjadi. Apapun kita terima, kami tetap dengan jalan kami, kami dengan prinsip kami, komitmen kami sudah kami jalankan," pungkasnya Azmi.

Sekretaris Partai Demokrat Bengkalis Morison Bationg Sihite menyatakan, pengurus Demokrat Bengkalis kecewa. Pihaknya merasa dikhianati.

Sebab kata Moris, pasca dikeluarkan SK oleh Ketua Umum AHY terhadap Khairul Umam dan Nur Azmi, pengurus Demokrat Bengkalis sudah menyusun sejumlah strategi untuk memenangkan Pilkada Bengkalis.

"Kami merasa dikhianati. Bagaimana ingin membangun sesuatu kalau dari awal sudah ingkar janji. Pada saat SK keluar untuk Khairul Umam dan Nur Azmi jujur kami sudah bergerak, menyusun strategi di 11 kecamatan secara diam-diam. Ternyata setelah kita siapkan semuanya eh ternyata tidak jadi perang,"ujarnya.***